Laporan wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen untuk membahas kerjasama Joint Energy and Transition Partnership (JETP) antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Menko Marves Luhut mengatakan, pertemuan itu sekaligus membahas tentang Undang-Undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA), serta peluang kerja sama strategis di sektor kritis mineral dan energi.
Meski begitu, Luhut menegaskan bahwa fokus utama dalam pembicaraan tersebut adalah kerja sama di sektor kritis mineral. Dimana, Indonesia memiliki potensi cadangan mineral kritis terbesar di dunia untuk bahan baku baterai hingga kendaraan listrik.
Baca juga: Faisal Basri Kritik Kebijakan Hilirisasi Pemerintah: 90 Persen Hasilnya Lari ke China
"Saya berharap agar kerja sama di bidang ini dapat semakin diperkuat dengan dukungan dari Amerika Serikat. Dalam memajukan teknologi baterai dan kendaraan listrik, Indonesia berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya global dalam mengurangi emisi karbon dan menghadapi perubahan iklim," ujar Menko Luhut dalam keterangannya, dikutip Rabu (9/8/2023).
Selain itu, Luhut menambahkan, pertemuannya dengan Menkeu AS itu turut membahas rencana kerja sama strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam sektor energi, khususnya dalam pengembangan aset luar negeri milik PT Pertamina (Persero).
"Kedua pihak berharap kerja sama ini akan membawa manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua negara dan berkontribusi pada pengembangan industri minyak dan gas yang berkelanjutan," jelasnya.
Di sisi lain, Menko Luhut mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Kata dia, Indonesia dan Amerika Serikat berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama yang erat dan berkesinambungan dalam berbagai bidang, termasuk energi, perdagangan, dan sumber daya kritis.
"Pemerintah Indonesia akan terus memberikan dukungan penuh dan memberdayakan sektor-sektor strategis untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan dampak positif bagi kedua negara dan kawasan," ungkapnya.