"Berdasarkan data BPS kita bisa melihat bahwa sektor transportasi dan pergudangan tumbuh menjadi yang paling tinggi, artinya masyarakat sudah lebih optimis terhadap persoalan pandemi," ujar Syafrizal.
Sedangkan di sisi lain faktor lainnya yang membuat ekonomi tumbuh adalah momen lebaran yang menstimulus pertumbuhan dan juga komponen pengeluaran pemerintah yang membuat uang ini beredar dan usaha ini menjadi jalan kembali.
Syafrizal menjelaskan, secara umum meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga menjadi keberhasilan tersendiri bagi pemerintah.
Doktor ekonomi ini secara khusus memberikan apresiasi pada kinerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik ini di tengah situasi ekonomi politik global yang masih rentan, sesungguhnya kredit dan apresiasi secara fair bisa kita tujukan ini kepada Menko Airlangga. Ia bekerja baik dalam menjalankan tugasnya," ujar Syafrizal.
Meski demikian, ia mengingatkan kondisi sosial ekonomi bukan kondisi yang dapat berdiri sendiri. Indonesia tetak harus terus waspada.
Menurutnya, kebijakan ekonomi harus pula mempertimbangkan variabel lain, seperti stabilitas politik atau situasi geopolitik dan sebagainya karena terdapat keterkaitan dengan faktor eksternal dan internal.
"Saya menilai sosok Airlangga ini lumayan lengkap, dan tentunya memahami situasi ini, Indonesia beruntung karena selain paham ekonomi makro mikro, beliau juga paham politik dan pentingnya stabilitas politik, ia adalah ketua umum partai besar," ucapnya.(Tribunnews/Muhammad Zulfikar)