Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemerintah mengundurkan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen untuk produksi mobil listrik.
Awalnya program ini diharapkan bisa terealisasi pada 2024, namun dengan belum adanya produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia membuat pemerintah memundurkan rencana tersebut.
"Relaksasi TKDN untuk mobil EV kita lakukan supaya menarik bagi investor. Kita akan relaksasi untuk 40 persen TKDN yang awalnya 2024, kita akan relaksasi dimundurkan 2026. Setelah 2026 baru kita kejar sampai tahun 2030 agar nilai TKDN bisa 60 persen," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai meninjau GIIAS 2023, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Mitsubishi Tambah Investasi Rp 5,7 Triliun di Indonesia, Produksi Mobil Listrik Lokal Kian Santer
Agus menekankan, target TKDN 40 persen pada 2026 bukan berarti hanya akan mencapai angka tersebut, namun diharapkan bisa diatasnya.
"Bukan berarti bahwa tahun 2026 itu baru bisa tercapai TKDN 40 persen, karena semua nanti tergantung pada baterai," ungkapnya.
Menperin menjelaskan, baterai menjadi komponen terpenting dalam mobil listrik, dimana komponen ini bisa memenuhi TKDN hingga 50 persen.
"Baterai itu sudah merupakan komponen 40-50 persen dari mobil listrik. Ketika nanti Indonesia sudah mulai memproduksi baterai, maka nilai TKDN bisa lebih cepat di atas 40 persen," jelasnya.