News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polusi Udara di Jakarta

Erick Thohir Sebut Pabrik hingga Pembangkit Listrik Jadi Penyebab Buruknya Udara di Jakarta

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten, Selasa (28/6/2022). PLTU Suralaya memilik kapasitas pembangkit sebesar 3.400 Megawatt (MW) yang terdiri dari Unit 1-7. Unit 1-4 memiliki kapasitas total sebesar 1.600 MW, dan Unit 5-7 memiliki kapasitas total sebesar 1.800 MW dan bisa disebut juga sebagai tulang punggung kelistrikan Jawa-Bali. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan penyebab buruknya kualitas udara di kota-kota besar Indonesia.

Berdasarkan catatannya, hal ini disebabkan tingginya intensitas atau penggunaan kendaraan bermotor berbasis fosil, operasional pabrik, hingga masih beroperasinya pembangkit listrik khususnya yang bertenaga batubara.

"Polusi udara di Jakarta, karena 3 hal. Pertama, kendaraan. Kedua, pabrik. Ketiga, pembangkit tenaga listrik. Tapi nomor 1 kendaraan," ucap Erick dalam sebuah seminar yang ditampilkan secara daring, dikutip Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Polusi Udara di Jabodetabek Semakin Parah, DPR Akan Panggil KLHK

Untuk itu, salah satu upaya yang perlu diterapkan adalah percepatan penggunaan kendaraan listrik hingga implementasi penggunaan bahan bakar minyak ramah lingkungan berbasis biofuel.

Menurut Erick, mau tak mau hal ini perlu dilakukan.

"Artinya apa, kalau kita bicara knowledge base economy. Tidak lain ada Electric Vehicle, kita juga perlu menggunakan biofuel untuk mengurangi polusi kita," papar Erick.

"Kita juga harus intervensi. Kalau kita khawatir polusi ya mau enggak mau melakukan perubahan dengan hidup kita. Salah satu penggunaan motor dan mobil listrik. Lalu juga penggunaan biofuel," lanjutnya.

Sebagai tambahan informasi, biofuel merupakan energi yang terbuat dari komponen organik, biasanya tanaman.

Biofuel digadang-gadang memjadi energi terbarukan, mengurangi peran dari bahan bakar fosil dan telah mendapat perhatian dalam transisi ke ekonomi rendah karbon.

Erick menyebut, salah satu negara yang sukses mengimplementasikan biofuel adalah Brasil.

Ia pun optimis, Indonesia mampu mencontoh dan mampu mandiri secara ketahanan energi.

"Brasil sudah sukses menggunakan biofuel. Langit di Brasil biru," ungkap Erick.

"Artinya kita bisa, karena kita punya sumber daya alam ini. Dan dijadikan keekonomian bangsa kita dan juga bangsa lain. Karena kita ingin kami pusat tumbuhnya ekonomi dunia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini