PGN juga berkomitmen terus mengembangkan jaringan gas untuk rumah tangga.
Satu juta jaringan gas untuk sektor rumah tangga berpotensi dapat menekan emisi karbon hingga 60.000 CO² per tahun.
Program ini juga dapat membantu pemerintah menurunkan impor energi dan menekan biaya subsidi energi.
"Menjawab isu kualitas udara di beberapa daerah akhir-akhir ini, gas bumi juga bisa menjadi alternatif bahan bakar kendaraan. Gas bumi memiliki nilai oktan tinggi dan rendah emisi, menjadikan emisi BBG sebagai bahan bakar yang rendah emisi hingga 20 persen. Hal ini membuat kualitas udara menjadi lebih baik," jelas Rachmat.
Komitmen selanjutnya adalah dalam peningkatan inisiatif pemanfaatan gas yang bersifat renewable (terbarukan).
PGN telah melakukan kajian untuk mendapatkan potensi sumber gas bumi dari limbah kelapa sawit yang berada di sekitar jaringan gas yaitu biomethane.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, besar potensi pasokan gas metana (CH4) dari sumber limbah kelapa sawit ini adalah sebesar 195 MMscfd yang berlokasi tersebar di beberapa lokasi seperti Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Melalui peran menyalurkan gas bumi dan energi ramah lingkungan, PGN berkomitmen mewujudkan bauran energi nasional dalam masa transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission (NZE) di 2060.