Akibat masalah ini Evergrande juga gagal membayarkan enam obligasi yang jatuh tempo tahun depan 2022 dan 10 obligasi jatuh tempo pada 2023.
Pada November 2022, dokumen resmi menunjukkan Evergrande menjual tanah yang dialokasikan untuk kantor pusatnya di pusat teknologi Shenzhen seharga 1 miliar dolar AS.
Kemudian pada awal tahun 2023, perseroan asal China itu meluncurkan rencana restrukturisasi utang yang telah lama ditunggu-tunggu.
Tetapi upaya itu belum cukup untuk melunasi utang Evergrande pada kreditur, pemasok, dan investor yang totalnya mencapai 300 miliar dolar AS.