Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin besok (21/8/2023) berpotensi mengalami pelemahan dan mengarah ke level Rp15.300 per dolar AS.
Sebelumnya pada Jumat (18/8/2023) sore, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.290
Angka tersebut melemah 8 poin dibandingkan penutupan sebelumnya senilai Rp15.282.
Baca juga: Penyebab Evergrande Dinyatakan Bangkrut: Krisis Likuiditas hingga Terlilit Utang Miliaran Dolar AS
Sebagai informasi, pada pergerakan di pekan kemarin, rupiah terhadap dolar AS sempat menembus kurs Rp15.300.
"Hari Senin, potensi pelemahan masih terbuka, karena adanya sejumlah faktor, mungkin bisa kembali ke area Rp15.320 - Rp15.350," papar Ariston kepada Tribunnews, (18/8/2023)
"Sementara potensi support (penguatan) di sekitar Rp15.250," sambungnya.
Ia juga menjelaskan, pelemaham nilai tukar mata uang Garuda pada akhir pekan kemarin terdampak rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang kian membaik.
Dengan demikian, ada kecenderungan Bank Sentral AS alias The Fed, akan menahan ekspektasi suku bunganya.
"Faktor yang memberikan tekanan ke rupiah yaitu data ekonomi AS yang membaik, semalam data aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia untuk bulan Juli menunjukan pertumbuhan dibandingkan sebelumnya yang berkontraksi," papar Ariston.
"Ini membuka peluang the Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama sehingga bisa memicu penguatan dollar AS," lanjutnya.
Baca juga: Pergerakan Rupiah Makin Melemah, Hari Ini Berakhir di Level Rp15.334 per Dolar AS
Tak hanya itu, Ariston melanjutkan, isu pelambatan ekonomi China juga berdampak negatif ke perekonomian global termasuk Indonesia.
Dengan demikian, tren pelemahan nilai tukar mata uang Garuda berpotensi akan terus berlanjut hingga pekan depan.
Bahkan bisa saja rupiah mampu perkasa ke arah level Rp15.320 per dolar AS.