Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah terus mendorong pemberdayaan perempuan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Untuk mendukung program tersebut, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui Sisternet membuka peluang digital bagi para pelaku UMKM, khususnya penggerak UMKM milik perempuan.
Chief Corporate Affair XL Axiata, Marwan O Basir, menyebutkan bahwa perusahaan akan terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM milik perempuan melalui pemanfaatan teknologi digital guna memacu produktivitas dan sekaligs memajukan bisnis mereka.
Peran serta Sisternet telah mendapatkan pengakuan dari forum internasional seperti G20, G20 EMPOWER, W20, The UN Women 2020 Asia Pacific WEP’s Award, hingga APEC. Sisternet diakui sebagai salah satu praktik program pemberdayaan perempuan yang telah memberikan dampak positif.
“Indonesia banyak melahirkan pelaku UMKM tangguh dari waktu ke waktu. Namun, masih banyak dari pelaku UMKM ini yang belum paham pentingnya pemanfaatan teknologi dalam membangun usaha mereka. Mereka perlu kita dampingi dan fasilitasi, baik dari segi teknologi hingga program inkubasi dari para ahlinya,” ujar Marwan dalam keterangan persnya.
Untuk mampu bersaing dengan pelaku UMKM dari negara lain, jelasnya, harus melahirkan UMKM berkualiatas. Mereka yang mampu beradapatasi secara cepat dan memanfaatkan peluang yang ada.
Baca juga: Ekonomi Digital RI Disebut Akan Tumbuh 5 Kali Lipat di 2030
"Dari pelaku yang cerdas ini, kita percaya akan melahirkan produk yang tentunya juga berkualitas. Kami meyakini bahwa transformasi digital mampu membuka peluang yang lebih besar lagi bagi pelaku UMKM di berbagai daerah. Tentunya perlu kolaborasi lintas sektoral untuk mendorong percepatan pertumbuhan UMKM ini”, jelas Marwan lebih jauh.
Dimulai sejak tahun 2015, Sisternet telah menyelenggarakan beragam program pemanfaatan teknologi digital untuk memberdayakan perempuan.
Baca juga: Gandeng Telkom, PNM Akselerasi Ekosistem Digital Pebisnis Lokal
Salah satunya, telah menyelenggarakan lebih dari 300 kelas pengembangan diri bagi perempuan. Bahkan, saat ini, terdapat lebih dari 500 ribu perempuan Indonesia yang sudah terdigitalisasi melalui Sisternet, lebih dari 3.000 di antaranya merupakan binaan Sisternet.
Terdapat peningkatan 30 persen produktivitas produksi produk, 75 persen dalam menggunakan pemasaran digital, dan 13 persen omzet naik bagi perempuan pemilik bisnis kecil setelah mereka bergabung ke dalam binaan Sisternet, dan rutin bergabung ke dalam kelas-kelas edukasi pemanfaatan sarana digital yang telah disiapkan.