Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Salah satu restoran cepat saji asal Amerika Serikat, Domino’s Pizza berencana menutup semua gerainya di Rusia.
DP Eurasia, yang merupakan perusahaan pemilik hak waralaba untuk merek Domino’s Pizza di Rusia, Turki, Azerbaijan dan Georgia mengatakan pihaknya akan mengajukan kebangkrutan untuk unitnya di Rusia (DP Russia).
Langkah tersebut menyoroti semakin sulitnya pilihan yang dihadapi perusahaan Barat yang tetap tinggal di Rusia setelah dimulainya perang Ukraina.
Baca juga: Presiden Joe Biden Pastikan Amerika Serikat Terhindar dari Jurang Resesi
Kremlin sendiri telah membuat perusahaan Barat jauh lebih sulit dan lebih mahal untuk menjual bisnis mereka. Dalam beberapa kasus, mereka juga telah mengambil kendali atas aset lokal perusahaan, seperti yang terjadi pada perusahaan pembuat bir Denmark Carlsberg dan pembuat yogurt Perancis Danone.
“Dengan lingkungan yang semakin menantang, perusahaan induk DP Russia kini terpaksa mengambil langkah ini, yang akan menghentikan upaya proses penjualan DP Russia sebagai kelangsungan hidup dan yang tak terhindarkan dari kehadiran kelompok tersebut di Rusia,” kata DP Eurasia dalam sebuah pernyataan.
“Masih terlalu dini untuk menentukan dampak finansial dari potensi kebangkrutan,” sambungnya.
Domino’s Pizza tercatat telah mengoperasikan 142 gerai di Rusia dan merupakan bisnis pengiriman pizza terbesar ketiga di negara tersebut.
Sebelumnya, McDonald's dan Starbucks telah terlebih dahulu memutuskan untuk keluar dari pasar Rusia. Adapun gerai kedua perusahaan itu telah diambil alih oleh pemain lokal dan diganti namanya.
Baca juga: Ekonomi Merosot 0,3 Persen di Kuartal I 2023, Jerman Resmi Masuk ke Jurang Resesi
Gerai Starbucks kini diubah namanya menjadi Stars Coffee, sedangkan gerai McDonald's sekarang menjadi “Vkusno i tochka,” yang dalam bahasa Rusia memiliki arti “enak dan tepat”.