News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PM Narendra Modi Larang Ekspor Beras, Mendag Zulhas: Kebijakan Tersebut Tak Sesuai Komitmen India

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pedagang beras. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut kebijakan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi soal larangan ekspor beras tak sesuai dengan komitmen mereka.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut kebijakan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi soal larangan ekspor beras tak sesuai dengan komitmen mereka.

Mendag Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa itu tak sesuai komitmen India sebagai sumber utama ketahanan pangan dunia.

Hal itu ia sampaikan kepada Asosiasi Eksportir Besar India (The Rice Exporters Association CG/TREACG) di Jaipur, India, di sela Pertemuan Perdagangan dan Investasi G20 (Trade And Investment Ministers' Meeting/TIMM).

Baca juga: Update Harga Pangan 24 Agustus 2023 : Harga Beras, Gula, hingga Cabai Melonjak

"Saya berpandangan kebijakan tersebut tidak sesuai dengan komitmen India sebagai salah satu sumber utama untuk ketahanan pangan dunia, khususnya beras,” kata Zulhas dikutip dari keterangan resmi, Senin (28/8/2023).

Diketahui, Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan pembatasan ekspor beras dunia mulai 20 Juli 2023.

Zulhas kemudian meminta TREACG untuk meningkatkan lobi ke pemerintah India mengenai larangan ekspor beras non basmati ini.

"Saya menyambut baik pertemuan hari ini dan meminta pelaku usaha beras India untuk dapat meningkatkan lobi ke Pemerintah India terkait larangan ekspor beras non basmati," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Partai PAN itu juga mendorong TREACG terus meningkatkan kerja sama dengan Perum Bulog secara Bussiness-to-Business (B2B).

“Saya mendorong TREACG untuk terus meningkatkan kerja sama pangan dengan Indonesia, dengan melanjutkan komunikasinya dengan Bulog untuk penyiapan akses pasar beras yang lebih luas dari India, secara B2B," kata Zulhas.

"Saya juga mendorong agar TREACG dapat terus berkoordinasi dengan pelaku usaha beras Indonesia,” lanjtunya.

Baca juga: 21 Juta Keluarga Bakal Dapat Bansos Beras Pada Oktober-Desember 2023, Disalurkan Bulog dan PT Pos

Sebelumnya, ancaman krisis pangan mulai terjadi pasca Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan pembatasan ekspor beras dunia mulai 20 Juli 2023.

Pembatasan ekspor beras jenis non basmati diberlakukan Modi lantaran para petani di India mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrim, di mana sejak April kemarin India dilanda gelombang panas mencapai 46 derajat celcius.

Kondisi ini yang memaksa PM Modi untuk memberlakukan pembatasan ekspor beras non basmati atau yang dikenal dengan beras kebuli dengan tujuan untuk menjaga pasokan dalam negeri sehingga harga beras bisa stabil di tengah ancaman krisis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini