News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima Bikin Ekonomi Jepang Deflasi, PDB Susut 0,2 Persen

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar udara ini menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi TEPCO di Okuma, prefektur Fukushima pada 24 Agustus 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Institut penelitian asal Jepang, Daiwa Research Institute memprediksi ekonomi negaranya akan melambat, hingga produk Domestik Bruto (PDB) Jepang di akhir tahun 2023 menyusut sebesar 0,2 persen atau 1,2 triliun yen.

Daiwa Research Institute menjelaskan penyusutan ini terjadi dampak dari tindakan pemerintah Jepang yang melangsungkan pembuangan satu juta ton limbah nuklir air radioaktif olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut Pasifik.

Pembuangan limbah nuklir akhirnya direalisasikan pemerintah Jepang setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memberi lampu hijau karena dampak yang ditimbulkan air olahan itu terhadap manusia dan lingkungan dapat diabaikan.

“IAEA akhirnya memberikan persetujuan setelah dua tahun mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga mengajukan pelepasan air ke Samudra Pasifik, dengan syarat langkah tersebut telah memenuhi standar internasional,” jelas Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Kendati pelepasan limbah nuklir Fukushima sebanyak 1,3 juta metrik ton telah mengantongi izin resmi dari IAEA. Namun hal tersebut tampaknya tak membuat kekhawatiran masyarakat mereda.

Sejumlah peneliti China juga meyakini apabila air itu limbah nuklir Jepang masih mengandung jejak tritium serta isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. Oleh karenanya air laut pasifik yang berada disekitar Jepang berpotensi besar tercemar radiasi nuklir yang berbahaya bagi tubuh.

Alasan ini yang pemerintah China dan sejumlah negara besar di Asia terpaksa memberlakukan aturan boikot dengan melarang impor semua produk akuatik yang berasal dari Jepang termasuk ikan laut, garam serta rumput, sebagai bentuk tanggapan atas pembuangan limbah nuklir Jepang.

Baca juga: Jepang Klaim Tidak Ada Unsur Radioaktif dalam Makanan Laut Imbas Limbah Nuklir Fukushima

Belum diketahui sampai kapan aksi boikot ini dilakukan, namun apabila kondisi tersebut terus terjadi dalam jangka waktu yang lama, pemasukan Jepang dari bisnis ekspor barang ke China dapat menyusut sebesar 20 persen atau merugi sekitar 6,1 triliun yen.

Daiwa juga memprediksi apabila lebih dari 700 perusahaan Jepang di tahun ini akan membukukan kerugian sekitar 600 juta dolar AS buntut dari pelepasan limbah nuklir Fukushima.

Baca juga: Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Warga China Panic Buying, Stok Garam di Supermarket Ludes

“Jika perselisihan ini semakin meningkat dan menyebabkan penurunan ekspor barang ke China sebesar 20 persen, perekonomian Jepang juga akan merugi 6,1 triliun yen di tahun ini,” jelas Daiwa Research Institute.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini