News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Goldman Sachs Pangkas Peluang Resesi Amerika Serikat Seiring Tumbuhnya Optimisme Ekonomi

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Goldman Sachs.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Goldman Sachs menurunkan perkiraan kemungkinan resesi Amerika Serikat (AS) selama 12 bulan ke depan menjadi hanya 15 persen.

Perusahaan perbankan investasi itu semakin yakin perekonomian AS akan mengalami kondisi lunak (soft landing) yang oleh banyak orang dianggap hampir mustahil untuk dilakukan.

“Kami sangat tidak setuju dengan anggapan bahwa hambatan yang semakin besar dari kebijakan moneter yang panjang dan bervariasi akan mendorong perekonomian menuju resesi,” kata Jan Hatzius, kepala ekonom AS di Goldman dalam sebuah laporan yang berjudul “Soft Landing Summer,”

Baca juga: Pembangunan Bukan Hanya Soal Ekonomi, Tapi juga Mengukir Identitas Bangsa Melalui Nilai-nilai Budaya

“Faktanya, kami pikir hambatan dari pengetatan kebijakan moneter akan terus berkurang sebelum hilang sepenuhnya pada awal 2024,” sambungnya.

Laporan tersebut dibuat merujuk pada serangkaian indikator ekonomi yang menggembirakan, terutama dalam hal inflasi dan pasar tenaga kerja yang menunjukkan perekonomian AS akan terhindar dari resesi yang dipicu oleh Federal Reserve (The Fed) yang dikhawatirkan banyak orang.

“Kami semakin yakin The Fed telah selesai menaikkan suku bunga seiring dengan meningkatnya pengangguran, melambatnya upah, dan meredanya inflasi,” ujar Hatzius.

Sementara itu, laporan ketenagakerjaan bulan ini, yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan perekrutan tenaga kerja tetap solid, meskipun telah melambat dari laju besar pada pemulihan pasca pandemi sebelumnya.

Meskipun tingkat pengangguran melonjak dari 3,5 persen menjadi 3,8 persen pada bulan ini, Hatzius mengatakan pihaknya “tidak peduli” dengan peningkatan tersebut karena “sepenuhnya didorong” oleh meningkatnya orang yang mencari pekerjaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini