Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hyundai Infracore optimistis bisnis alat berat di Indonesia semakin prospektif karena ditopang oleh berbagai proyek infrastruktur termasuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Kami menargetkan bisa menguasai pangsa pasar alat berat sebesar 6 persen sampai akhir tahun ini. Saat ini pangsa pasar kita baru 3 persen," kata Manager PT Hyundai Infracore Stephanus Dwi di pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Dikatakannya, proyek IKN diharapkan bisa memberikan kontribusi peningkatan pangsa pasar ke depan. "Proyek di IKN menjadi salah satu incaran atau fokus bagi perusahaan untuk pengembangan bisnis," katanya.
"Kami juga berharap bisa berkontribusi di pembangunan Indonesia, seperti di sektor konstruksi, pembangunan jalan atau jembatan dan di pertambangan," kata Dwi.
PT Hyundai Infracore memperkenalkan brand baru Develon yang menjadi nama baru untuk alat berat yang mereka produksi untuk menggantikan nama Doosan yang telah puluhan tahun dikenal di dunia alat berat.
"Kami ingin promosikan nama baru. Develon artinya develop onwards, jadi ingin lebih baik ke depannya," terang Hee di booth Develon. "Pasti butuh waktu agar konsumen terbiasa dengan nama baru tapi kami bukan pemain baru, kami sudah berbisnis di Indonesia sejak 20 tahun lalu," ujarnya.
Stephanus Dwi menambahkan, pihaknya memiliki strategi untuk memperkenalkan Develon ke konsumen potensial melalui Part Distribution Center (PDC) yang telah dibuka di Jakarta.
Baca juga: Trakindo Pamer Teknologi Cat MineStar System di Mining Indonesia 2023
"PDC dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan part secara nasional," kata Dwi.
Selain itu juga akan dibuat service point di seluruh wilayah Indonesia yang akan menjangkau cabang-cabang melalui dealer di seluruh area Tanah Air.
Baca juga: Daimler Luncurkan Truk Tambang Actros Bertenaga 625 Horse Power di Mining Indonesia 2023
"Kami juga akan buat Develon Uptime Center, untuk bisa monitor pergerakan unit, konsumsi bahan bakar, yang akan menguntungkan konsumen," kata Dwi.