TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO General Electric Indonesia Handry Satriago dikabarkan meninggal dunia hari ini, Minggu, 16 September 2023 karena sakit dalam usia 54 tahun.
Handry menderita kanker getah bening pada tulang belakangnya yang menyebabkan dia harus memakai kursiroda selama bekerja sejak beberapa waktu terakhir.
Kabar meninggalnya Handry beredar di grup Whatsapp wartawan energi:
Saya dpt info dr temen-2 GE Energy bhw tadi pagi jam 07.50 wib, meninggal di rumah dg keluhan serangan cancer getah beningnya.
Rencana pemakaman siang ini (setelah sholat Lohor), tempat : akan diinfokan lbh lanjut.
Saat ini almarhum diistirahatkan di rumah tinggal (Tebet, Jkt)
Salam sehat
Handry Satriago selama ini dikenal sebagai CEO termuda di perusahaan General Electric Indonesia, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang teknologi dan jasa.
Handry lahir di Kota Pekanbaru, 13 Juni 1969.
Mengutip Wikipedia, Handry Satriago pertama kali bergabung dengan General Electric (GE) tahun 1997 setelah sebelumnya bekerja di perusahaan lokal di Indonesia.
Di GE dia dipercaya menjabat sebagai Manajer Business Development pada GE International. Di tahun 1998, Handry pindah ke GE Lighting Indonesia dan bertanggung jawab sebagai General Manager Industrial Lighting and Systems.
CEO General Electric Handry Satriago dalam sebuah kesempatan sharing session tentang manajemen.
Medio 2001, Handry memegang jabatan sebagai Regional Black Belt di GE Power Systems Asia Pacific serta menjabat sebagai Quality ACFC Leader untuk GE Power Systems Asia di tahun 2004.
Sejak tahun 2005 sampai dengan 2010, ia memimpin bisnis Power Generation untuk GE Energy di Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Selanjutnya sejak Juli 2011, Handry dipromosikan sebagai CEO GE Indonesia.