Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, mengaku mengalami penurunan omset imbas sepinya jumlah pembeli.
Keluhan pedagang ini pun viral di media sosial. Seorang pedagang menyebut sepinya Pasar Tanah Abang imbas kebiasaan belanja masyarakat yang beralih ke e-commerce alias pasar online.
Pedagang pun meminta Pemerintah untuk segera menindak TikTok Shop yang menjadi salah satu sepinya pembeli di pasar offline.
Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Dilaporkan Kasus Dugaan Penipuan Rp1,9 Miliar
Bahkan, menurunnya omset penjualan berdampak kepada gaji para penjaga toko di Pasar Tanah Abang.
"Kita kan produksi sendiri, bayar sewa sendiri. Saya sudah ngomong ke pengelola," ungkap seorang pedagang seperti dikutip akun TikTok Pasar Tanah Abang.
"Untuk Saat ini kita butuh orang datang ke tempat kini. Kadang karyawan seminggu nggak digaji (ditunda) karena Bos enggak dapet uang," sambungnya.
Pedagang tersebut mengaku pembeli kian sepi sejak masyarakat gemar membeli barang di pasar online, hal ini terjadi sejak 2017.
Bahkan, sekalipun para pedagang mengobral barang dagangan, para pembeli pun tak kunjung tertarik untuk membeli.
"Tanah Abang nggak ada orang. Karena berpengaruh ke omset. Saya sudah bertahun dagang, pengennya dari dulu berkembang," ucapnya.
"(Kalau kita beralih) di online agak ribet prosesnya. Kita ngobral barang aja sekarang sulit," pungkasnya.
Omset Pedagang Disebut Turun 50 Persen
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan, para pelaku usaha yang membuka toko di kawasan Pasar Tanah Abang Jakarta, mengalami penurunan pendapatan imbas sepinya jumlah pengunjung atau pembeli.
Bahkan, imbas sepinya pembeli ini telah membuat omset para pedagang mengalami penurunan hingga 50 persen.
Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, Kios Pasar Tanah Abang Blok G Sepi Ditinggal Pedagang
Hal ini diungkapkan Menteri Teten saat dirinya melakukan kunjungan ke Pasar Tanah Abang pada Selasa siang (19/9/2023).