Ia mengimbau nasabah untuk mampu menjaga kualitas produknya. Pasalnya, dalam persaingan perdagangan di kancah internasional, produk-produk UMKM harus memenuhi standar ekspor.
Arief menyadari tantangan ultramikro sangat besar, mengingat alasan mereka menjalankan usaha hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Dukung UMKM Naik Kelas, PNM Beri Pendampingan Lewat Pelatihan Kompetensi Karyawan
Padahal, banyak potensi besar yang bisa digali.
“Kami terus mendorong nasabah agar memiliki mindset mampu menembus pasar global. Kualitas produk harus dijaga dan terus melakukan inovasi."
"Lewat program pengembangan kapasitas usaha kami beri pendampingan dan latih nasabah agar produknya naik kelas dan bisa ekspor ke luar.” papar Arief.
Tantangan tersebut menjadi penyemangat bagi PNM untuk terus memberdayakan nasabah melalui pendampingan dan pembiayaan.
Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan.
Staf Khusus III Menteri BUMN RI Arya Sinulingga sepakat dengan Dirut PNM untuk mendorong UMKM bisa tembus pasar internasional.
“Pameran ini sekaligus menjadi wadah bagi UMKM untuk melakukan business matching dengan pelaku usaha dari berbagai negara di ASEAN, tentunya ini bisa membantu UMKM semakin melebarkan sayapnya di kancah internasional,” ungkap Arya.