Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Bank sentral Turki kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 30 persen untuk mengatasi tingginya inflasi dan melemahnya mata uang lira selama beberapa tahun terakhir akibat dari kebijakan moneter yang keliru, Kamis (21/9/2023).
Mata uang lira telah turun 30 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini dan kehilangan 78 persen nilainya terhadap dolar AS dalam lima tahun terakhir.
Pada Juni lalu, bank sentral Turki mulai menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari dua tahun, meskipun mendapat kecaman dari Presiden Tayyip Erdogan yang secara gamblang mendukung strategi penurunan suku bunga.
Bank sentral Turki pada Agustus lalu sudah menaikkan suku bunga sebesar 750 basis poin menjadi 25 persen.
Meski demikian, seorang analis ekonomi bereaksi positif terhadap keputusan terbaru yang dikeluarkan bank sentral Turki.
“Keputusan bank sentral Turki menaikkan suku bunga acuan akan memberi dorongan lebih lanjut mengenai komitmen para pembuat kebijakan untuk mengatasi masalah inflasi,” ujar Liam Peach, ekonom senior di Capital Economics.
Baca juga: Inflasi Turki pada Oktober Tembus 85,5 Persen
“Namun, masih perlu dilakukan lebih banyak pengetatan,” sambungnya, sembari memperkirakan bank sentral Turki akan kembali menaikkan suku bunga setidaknya hingga 35 persen pada akhir tahun ini.