Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI) S Herry Putranto percaya bahwa PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream Pertamina akan menyikapi positif dorongan agar Pertamina mengerjasamakan sumur-sumur migas yang tidak aktif beroperasi atau idle.
Menurut Herry, selama ini PHE sudah terbiasa bekerja sama dengan mitra.
“PHE pasti (menyikapi) positif sebab mereka sudah biasa kerja sama dengan mitra dengan berbagai pola,” jelasnya dalam keterangan Rabu (27/9/2023).
Baca juga: Kejar Target Produksi, CEO Hulu Migas Tandatangani Bali Commitment
Dia menegaskan permintaan agar bekerja sama lebih merupakan dorongan ulang.
Meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan mengejar target lifting 1 juta barel per hari, setidaknya mampu menggerakkan roda ekonomi pengusaha menengah dan kecil.
“Kan (produksi) minyak turun terus, makanya dikerjasamakan yang sudah idle lewat KSO. Karena kalau sumur-sumur kecil ditotal, mentok 10 ribu barel per hari,” ucap Herry.
“Tetapi memang lumayan buat mitra berskala kecil,” imbuh dia.
Kapasitas produksi sumur-sumur kecil yang idle tersebut, jelas Herry, umumnya di bawah 3.000 barel per hari.
Sedangkan yang berkapasitas sekitar 3.000-4.000 barel per hari, bisa dikerjakan mitra berskala menengah seperti Indika.
“Jika seluruh sumur idle itu dikerjasamakan mungkin produksi minyak yang terkumpul bisa mencapai 10 ribu barel per hari,” kata dia.
Bahkan, imbuhnya, kerja sama juga bisa dilakukan dengan perguruan tinggi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Untuk perguruan tinggi, tentu saja lebih kepada lembaga bisnisnya,” kata dia.
Kerja sama dengan perguruan tinggi itu juga bisa menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menimba ilmu perminyakan.
Polanya bisa perguruan tinggi ikut perusahaan lain atau dikerjakan sendiri.