Adapun komoditas yang menyumbang inflasi terbesar adalah beras. Diketahui, rata-rata harga beras di tingkat eceran pada Agustus 2023 senilai Rp13.058 per kilogram, sedangkan pada September 2023 naik menjadi Rp13.799 per kilogram.
"Penyumbang inflasi bulanan terbesar pada September adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,35 persen dan andil inflasi 0,09 persen," papar Amalia.
"Komoditas penyumbang inflasi month to month terbesar adalah pertama adalah beras, dengan andil 0,18 persen, bensin dengan andil inflasi 0,06 sejalan dengan adanya penyesuaian harga bbm non subsidi," lanjutnya.
Amalia melanjutkan, dari 90 kota yang dipantau indeks harga konsumen, terdapat 46 kota mengalami inflasi.
Di mana 73 kota diantaranya mengalami deflasi lebih dalam dari deflasi nasional. Sedangkan 17 kota lainnya mengalami deflasi.
Tanjung Pandan di Bangka Belitung menjadi wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia yakni sebesar 1,41 persen secara bulanan.
Sementara deflasi terdalam terjadi di wilayah Manokwari sebesar 1,07 persen secara month to month.
"Inflasi tertinggi terajadi di Tanjung Pandan dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain adalah ikan segar, beras, angkutan udara, kangkung, kacang panjang. Dari 17 kota yang mengalami deflasi pada september terdalam di Manokwari," pungkasnya.