Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pemula saat ini masih menghadapi tantangan serius saat ingin beralih ke digitalisasi.
Umumnya mereka terkendala saat terkendala saat ingin mengembangkan solusi digital yang bisa diperoleh secara mudah dan efisien.
Kondisi ini mendorong Majoo, penyedia layanan SaaS (Software as a Service) menghadirkan majoolite yang dirancang khusus untuk mendukung UMKM pemula dalam beralih ke digitalisasi.
Baca juga: Dukung Pemberdayaan UMKM Batik, BRI Libatkan 6 UMKM Binaan Tampil di Istana Berbatik
Founder & CEO majoo Indonesia, Adi Wahyu Rahadi mengatakan, majoolite sebuah aplikasi komprehensif namun sederhana yang dapat membantu UMKM yang baru berjalan untuk mengoptimalkan waktu, biaya dan tenaga untuk operasional mereka dengan mempercepat digitalisasi bisnisnya,” ujarnya saat ditemui di Kantor Majoo di Jakarta, Senin (2/10/2023).
“Seperti aplikasi majoo, majoolite menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan pemilik UMKM mencatat penjualan, keuangan, pembayaran digital, dan penjualan online dengan mudah,” jelas Adi dalam keterangannya, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: UMKM Masih Hadapi Kendala Akses KUR, Ombudsman RI Beri Lima Masukan
UMKM dapat menggunakan aplikasi ini secara gratis namun perlu menyisihkan dana sebesar Rp25.000 per bulan untuk menyimpan data transaksi mereka.
“Kami memberikan peluang bagi UMKM untuk merasakan manfaat dari digitalisasi tanpa beban finansial yang berat karena dapat mempermudah operasional mereka, sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara manual," kata Adi.
Aplikasi ini dapat digunakan oleh berbagai jenis usaha, mulai dari warung kopi, warung makan, toko kelontong, toko buah, toko buku, toko baju hingga mereka para profesional yang menyediakan jasa seperti illustrator, nail-artist, penata rambut dan lainnya.
"Dengan majoolite, UMKM dapat meningkatkan efisiensi bisnis mereka dengan otomatisasi proses manajemen penjualan, keuangan, hingga pembayaran melalui digital," katanya.