"Intinya mereka enggak mau melakukan sesuatu yang merugikan konsumen dan akhirnya pindah," ungkap Piter.
Jika diibaratkan, layanan internet kini sudah menjadi detak jantung kehidupan sehingga harus berjalan lancar tanpa gangguan apapun.
Berdasarkan laporan Speedtest Global Index 2023, rata-rata kecepatan fixed dan mobile broadband di Indonesia masing-masing hanya sebesar 25,59 Mbps dan 21,35 Mbps.
Dengan kecepatan tersebut, Indonesia tercatat menempati posisi ke-120 dari 180 negara untuk kecepatan fixed broadband dan posisi ke-101 dari 140 negara untuk kecepatan internet seluler.
Laporan Google, Temasek, Bain & Company di 2022 menyebutkan penetrasi digital baru mencapai 78 persen. Indonesia telah memimpin ekonomi digital untuk regional Asia Tenggara dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) atau nilai penjualan bruto mencapai US$ 77 miliar (Rp 1.198,3 triliun).
Apabila komitmen pemerataan infrastruktur digital digalakkan oleh berbagai pihak, tidak hanya pemerintah tapi juga pihak terkait seperti penyedia jasa internet, maka Indonesia bisa mencapai proyeksi ekonomi digital 2045 mencapai Rp 22.513 triliun.
Terkait penerapan FMC di Indonesia nampaknya Telkomsel, sebagai bagian dari Telkom Group, menjadi yang lebih siap dibanding operator lainnya. Hingga akhir Juni 2023, IndiHome yang kala itu masih dikelola Telkom sudah melayani 9,5 juta pelanggan atau tumbuh 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY), dengan ARPU (rata-rata pendapatan per pengguna) yang relatif stabil.
Pada 1 Juli, IndiHome resmi pindah ke Telkomsel, sehingga kekuatan seluler yang sebelumnya telah melekat, kini dilengkapi dengan amunisi berharga berupa fixed broadband IndiHome yang juga telah mendominasi pasar fixed broadband (internet rumah).
Hal ini merupakan tonggak penting bagi implementasi inisiatif FMC Telkom Group, sekaligus modal berharga untuk memberikan kualitas layanan konektivitas yang prima bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Pengamat Ungkap Tantangan Operator Telekomunikasi Terapkan Layanan FMC Seutuhnya
Di semester 1-2023, kinerja positif Telkomsel didominasi oleh digital business yang terus menguat sebesar 7,4 persen YoY menjadi Rp 37,7 triliun dengan kontribusi 85,6 persen dari total pendapatan yang pada tahun sebelumnya hanya 80,5 persen. Digital business telah menjadi amunisi Telkomsel sehingga berhasil membukukan pendapatan Rp 44 triliun.