News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PLN Gencarkan Pembangunan Infrastruktur SPKLU, Investasi EV Charging Makin Diminati

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas mengisi daya listrik di SPKLU yang ada di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sejumlah kendaraan listrik merupakan partisipasi dari ekosistem industri otomotif di tanah air. Hal ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap pemerintah Indonesia, yakni pengembangan kendaraan listrik sendiri merupakan upaya untuk mewujudkan transisi dari energi fosil menuju energi baru terbarukan. Media Center KTT ASEAN 2023/Dwi Prasetya/foc.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Executive Vice President PLN Ririn Rachmawardini mengatakan transisi kendaraan listrik menjadi tantangan bagi seluruh pihak.

Termasuk PLN yang baru merampungkan skema bisnis untuk kendaraan listrik dalam dua tahun ke belakang.

"Dukungan pemerintah sangat mendukung PLN baik komunikasi yang dijalan dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM serta kami secara rutin melaporkan ke stakeholder kami DPR/MPR untuk memastikan ini in line dengan tujuan besar," tutur Ririn dalam diskusi Tribun Network "Percepatan Transformasi Energi Listrik Indonesia" #PakaiMolis di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Komitmen Turunkan Emisi, PLN Fokus ke Penyediaan Ekosistem Kendaraan Listrik

Dia memastikan PLN hadir dalam percepatan transisi dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik berbasis baterai.

Menurutnya, PLN menjamin suplai listrik untuk kendaraan berbasis baterai dapat terpenuhi.

"Jangan sampai orang tidak yakin SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) ada, kalaupun ada jangan sampai jepret-jepret terus dong, makanya kami memastikan dari depannya itu harus andal," tutur Ririn.

Di dalam perkembangan kendaraan listrik, PLN mencatat kebutuhan pemasangan home charging tumbuh sangat pesat.

PLN pun mengajak mitra untuk responsif dalam memenuhi kebutuhan instalasi home charging.

"Kalau dulu (pemasangan baru) Rp5-6 juta, sekarang relaksasi yang diberikan ke pelanggan cukup Rp850 ribu-Rp3,5 juta dan biaya terbesar di Rp17,5 juta sedangkan tambah daya kurang lebih Rp150 ribu. Itu salah satu dukungan PLN," imbuhnya

Sebagai BUMN di bidang penyedia ketenagalistrikan, PLN juga terus menambah ketersediaan infrastruktur di beberapa titik.

Ririn mengatakan PLN tidak bisa hadir sendiri sehingga diperlukan dukungan dari investor melalui skema kemitraan.

Baca juga: PLN Icon Plus Ajak Anak Muda Jogja Kembangkan Ekonomi Digital

"Dukungan dari Kementerian ESDM mengenai biaya layanan itu membuat banyak investor yang mau berinvestasi dari sisi EV charging," tuturnya.

PLN pun sedang mengembangkan infrastruktur stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) sejalan dengan program transformasi green energy.

"Sekarang kalau mau lihat SPKLU ada di mana bisa dilihat di PLN Mobile dan mau lihat swaping baterai di mana juga bisa dilihat di PLN Mobile," imbuh Ririn.

Menjawab soal kebutuhan fast charging, Ririn menambahkan bahwa PLN sudah menyediakan layanan ultra fast charging khusus di rest area tol.

Hal itu mengingat tingginya permintaan para pemilik kendaraan listrik yang ingin cepat mengisi daya baterai dalam waktu singkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini