Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat komitmen untuk menjaga ketahanan energi Indonesia dengan mengolah minyak mentah menjadi produk BBM dan petrokimia.
Dalam upaya memastikan pengolahan minyak mentah dapat tercukupi untuk rakyat Indonesia, KPI menjalin kerja sama dengan beberapa institusi finansial dunia, salah satunya yakni National Bank of Kuwait (NBK).
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y. Nasroen mengatakan, KPI diberi mandat pemerintah mengolah minyak mentah (crude) untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional, KPI membutuhkan supply minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia," ujar Hermansyah ditulis Kamis (19/10/2023).
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kata Hermansyah, KPI terus mencari dukungan pembiayaan dari institusi finansial dan non-finansial yang dapat memberikan nilai tambah bagi KPI.
"Event ADIPEC 2023 menjadi momentum yang tepat untuk dilakukan kerjasama, mengingat ADIPEC merupakan ajang bergengsi dimana seluruh perusahaan energi dari seluruh dunia berkumpul, " tutur Hermansyah.
Dalam ajang Abu Dhabi International Progressive Energy Congress (ADIPEC) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, KPI melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan National Bank of Kuwait (NBK) pada Senin (2/9/2023) waktu setempat.
Baca juga: Progres Pembangunan Megaproyek Kilang Pertamina RDMP Balikpapan Capai 82 Persen
MoU tersebut terkait penyediaan fasilitas perdagangan komoditas Minyak mentah (Standby Letter of Credit) sebesar 180 juta dolar AS yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan perusahaan.
Baca juga: Kilang BBM Sering Terbakar, DPR Soroti Kinerja Ahok Sebagai Komisaris Pertamina
Melalui MoU ini pun, potensi-potensi kolaborasi bersama NBK dapat dijajaki lebih lanjut dalam hal pembiayaan investasi proyek (project financing), pembiayaan general purpose dalam bentuk sindikasi atau club deal (corporate loan), dan pembiayaan komoditas terstruktur (Structure commodity facility).