Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi pada triwulan III mencapai Rp 374,4 triliun atau naik Rp 24,6 miliar dibandingkan triwulan II tahun 2023 sebesar Rp 349,8 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, jumlah itu setara dengan 26,7 persen dari target investasi yang ditugaskan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebesar Rp 1.400 triliun.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II 2023 di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
"Alhamdulillah atas kerja keras teman-teman realisasi investasi kita pada kuartal ketiga sebesar Rp 374,4 triliun. Ini hampir kurang lebih tumbuh quartal to quartal 7 persen. Sedangkan secara tahunan (yoy) 21,6 persen," kata Bahlil.
Bahlil menyatakan, dari total realisasi investasi tersebut telah berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 516 ribu tenaga kerja.
"Dengan penyerapan tenaga kerja 516.467 orang. Ini adalah tenaga kerja langsung yang dicover atas dasar investasi. Tenaga kerja Indonesia yang jelas asing tidak ikutlah," ujarnya.
Bahlil memaparkan, penanaman modal asing (PMA) pada triwulan III mencapai Rp 196,2 triliun atau naik sebesar 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: PLN Gencarkan Pembangunan Infrastruktur SPKLU, Investasi EV Charging Makin Diminati
"PMA secara keseluruhan tumbuh 5,3 persen secara quartal to quartal. 16,2 persen secara tahunan. Ini mungkin dalam sejarah bangsa kita bahwa sekalipun masuk dalam tahun politik tapi global menaruh perhatian dan kepercayaan yang luar biasa ditandai dengan realisasi investasi," jelasnya.
Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) triwulan III sebesar Rp 178,2 triliun atau naik 28,2 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: SKK Migas Optimis Realisasi Investasi Hulu Migas Tembus Rp234 Triliun di 2023
"PMDN juga demikian, Alhamdulillah tumbuh quartal to quartal 9,0 persen dan yoy 28,2 persen. Jadi memang stabilitas pertumbuhan ekonomi kita cukup baik sekalipun kita di tahun politik. Dan mudah-mudahan ini bisa terjaga betul sampai dengan Desember," ungkapnya.