Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra International Tbk meraih penghargaan dari Tribun Network atas prestasinya dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Adapun, kategori penghargaan yang diterima Astra International sebagai Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Penghargaan diserahkan langsung oleh CEO Tribun Network Dahlan Dahi didampingi News Director Febby Mahendra Putra kepada Elmeirilia Lonna, Head of Communications & Partnership Astra International di Menara Kompas Jakarta, Kamis (26/10/2023.
Astra International telah melakukan sejumlah upaya melalui unit-unit usahanya untuk menekan angka stunting di Indonesia yang masih cukup tinggi.
Sebagai contoh, Asuransi Astra menyadari pentingnya pencegahan dan bahaya dari dampak akan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak, memberikan Intervensi Gizi dan Penurunan Stunting di Kelurahan Lebak Bulus, Banten.
Kegiatan ini meliputi penyuluhan kesehatan bagi kader posyandu, serta pemeriksaan kesehatan untuk balita serta Wanita Usia Subur (WUS) dan akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
Kegiatan ini juga merupakan dukungan Asuransi Astra atas arahan pemerintah dalam mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada tahun 2024.
Kemudian, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Distrik Aria melalui Corporate Social Responsibility bersama Puskesmas Perawatan Satui mengadakan Kelas Stunting di Desa Makmur Mulia pada April 2023.
Dalam rangka mendukung target pemerintah dalam penurunan angka stunting di Indonesia, PAMA Distrik Aria turut berkontribusi dalam pengentasan stunting melalui Program Pemberdayaan Masyaakat Bidang Kesehatan.
Baca juga: Maruf Amin Bersyukur 2,6 Juta Anak Indonesia Diselamatkan dari Stunting Selama 4 Tahun Terakhir
Pemberian penghargaan ini bertepatan dengan acara 'Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem'.
Dalam acara tersebut, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa dunia usaha turut memiliki peran dalam pengentasan stunting di Indonesia.
Ma'ruf sempat berkelakar bahwa saat ini Kamar Dagang dan Industri (KADIN) tidak hanya mengurusi pengentasan stunting pada pengusaha.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Optimistis Surabaya Bisa Capai Zero Stunting pada 2024
Namun, Ma'ruf mengatakan saat ini juga mengurusi pengentasan stunting pada anak-anak. "KADIN ini tidak hanya mengentaskan stunting pengusaha Indonesia. Selama ini KADIN ini yang dilakukan mengentaskan pengusaha yang stunting. Sehingga tidak ada lagi pengusaha kita yang terkena stunting, sekarang mengentaskan anak-anak yang stunting," ujar Ma'ruf.
Pemerintah, kata Ma'ruf, telah melaksanakan program percepatan penurunan stunting selama lima tahun sejak 2018.
Wapres mengungkapkan Pemerintah menargetkan angka stubting hingga 14 persen. "Kita punya waktu satu tahun ke depan untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024," tutur Ma'ruf.
Berbagai upaya, sudah dilakukan oleh Pemerintah untuk pengentasan stunting, mulai dari penajaman, perbaikan cakupan dan kualitas intervensi spesifik dan sensitif, hingga perbaikan sistem pendataan dan pelaporan.
"Pemerintah juga memastikan keterlibatan aktif berbagai lembaga non-pemerintah, seperti dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, lembaga filantropi, mitra pembangunan, LSM, dan sebagainya," pungkas Ma'ruf.