TRIBUNNEWS.COM, NAGOYA - Kementerian Perindustrian berharap agenda Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum di Nagoya Garden Space, Nagoya, Jepang, pada Jumat (27/10/2023) dapat mengakselerasi transfer knowledge dan teknologi dari industri otomotif Jepang ke Indonesia.
"Indonesia telah melakukan ekspor 379 ribu unit mobil ke 100 negara. Sektor otomotif nasional tumbuh sebesar 9,66 persen pada kuartal II 2023. Dan 95 persen industri otomotif di Indonesia berasal dari Jepang," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Taufiek Bawazier saat membuka acara Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum di Nagoya Garden Space, Nagoya, Jepang, digelar Jumat (27/10/2023). Acara ini untuk memperingati 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang.
Baca juga: Kemenperin Optimalkan Ekspor Produk Halal
Hadir dalam acara ini Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi, Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transformasi dan Elektronik (Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier dan Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti. Hadir juga Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, Ketua Gabungan Alat Industri Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Salim, Managing Executive Officer MUFG Masasi Onodera.
Diketahui, selama kuartal kedua tahun 2023, industri pengolahan non-migas menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,56 persen (Year-on-Year). Secara khusus, Industri otomotif mencapai pertumbuhan yang luar biasa sebesar 9,66 persen. Selain itu, nilai Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia untuk September 2023 sebesar 52,3 poin.
Baca juga: Kemenperin Sindir KPBB soal Emisi Mobil Listrik, Ini Penjelasannya
Industri otomotif nasional telah menjadi kontributor penting bagi cadangan devisa, dengan ekspor Completely Built-Up (CBU) sebanyak 379 ribu unit mobil dari Januari hingga September 2023 (meningkat 13,4 persen dibanding periode sebelumnya, sebanyak 198 ribu unit).
"Kita melihat Jepang punya inovasi, presisi, engineering, dan skill yang tinggi. Adanya bisnis forum, kami harapkan dapat mengakselerasi transfer knowledge antar kedua negara terutama di sektor otomotif," ujar Taufiek di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Menurut Taufiek, dengan adanya bisnis forum dapat menciptakan hubungan yang baik antara Jepang-Indonesia, sehingga memperkuat supply chain di sektor otomotif. Sebab, terdapat 1,5 juta orang kerja di sektor otomotif, hingga menciptakan Rp 800 triliun multiplier effect.
"Artinya, transfer knowledge dari Jepang ke Indonesia sama dengan memperkuat industri otomotif Jepang di Indonesia dan meningkatkan investasi di Indonesia, terutama untuk sektor otomotif," kata Taufiek.
Kemenperin berharap melalui bisnis forum dapat menghasilkan solusi strategis. Kemenperin sendiri telah mengeluarkan berbagai instrumen fiskal dan non fiskal bagi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.
Baca juga: Kemenperin: Kapasitas Produksi Kendaraan Listrik Roda Dua dan Tiga Capai 1,4 Juta Unit Per Tahun
"Kami dari Kemenperin sudah menetapkan roadmap industri otomotif dengan menerapkan teknologi kendaraan Multipathway elektrifikasi. Kami tidak menetapkan hanya satu teknologi saja. Tapi kami mengimplementasikan teknologi Hybrid, HEV, PHEV, BEV," terangnya.
Pemerintah Indonesia meyakini, teknologi kendaraan yang menjadi pemenang ke depan adalah teknologi kendaraan yang bisa mengurangi emisi karbon, serta teknologi kendaraan yang bisa mempekerjakan banyak SDM di dalamnya.
"Otomotif pahlawan devisa. Otomotif adalah sektor industri prioritas. Melalui acara ini dapat dihasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat menjawab tantangan industri otomotif ke depan," tutur Taufiek.
Apa itu Bisnis forum?
Aktivitas the 2nd Auto Parts Business Forum ini merupakan kelanjutan dari aktivitas pertama yang telah berlangsung di tahun sebelumnya. Indonesia-Japan Auto Parts Business Forum merupakan acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia dan didukung oleh Konsul Kehormatan Republik Indonesia di Nagoya, Jepang yang bertujuan untuk menjembatani perusahaan komponen otomotif skala kecil dan menengah di Indonesia dengan perusahaan produksi besar di Jepang. Perusahaan rantai pasok di Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri otomotif global.