News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

CEO Business Forum Bahas Tiga Transformasi Bisnis untuk Sambut Indonesia Emas 2024

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah CEO membahas respon dunia usaha terhadap Visi Indonesia Emas 2024 ini di acara Konferensi Insight 2023 yang diselenggarakan Warta Ekonomi di Yogyakarta pada 13-14 Oktober 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Visi Indonesia Emas 2024 dicanangkan Pemerintah untuk mengejar target Indonesia menjadi negara maju.

Visi ini adalah sebuah gagasan ideal bagi Indonesia untuk menjadi negara berdaulat, maju adil dan makmur pada HUT Kemerdekaan RI ke-100 tahun yang jatuh pada tahun 2045 yang dijalankan mengacu pada empat pilar.

Yakni, Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, dan Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.

Baca juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2023: Pelaku UMKM Masih Tinggi dan Tetap Prospektif

Sejumlah CEO membahas respon dunia usaha terhadap Visi Indonesia Emas 2024 ini di acara Konferensi Insight 2023 yang diselenggarakan Warta Ekonomi di Yogyakarta pada 13-14 Oktober 2023.

Pembicara yang hadir diantaranya, Direktur Perencanaan Makro Otorita IKN, Agustomi Masik, Anggota Dewan Eksekutif APINDO, Inka Prawirasasra; Senior Vice President BNI, Rima Cahyani; Wakil Sekretaris Jenderal II AFTECH, Firlie Ganinduto; Direktur Pemasaran, Pelayanan, dan Pengembangan Usaha PT TWC, Hetty Herawati; Pendiri dan Ketua Umum CEO Business Forum Indonesia, Jahja B Soenarjo; dan CEO Warta Ekonomi Group Muhamad Ihsan.

Hadir pula Tanri Abeng, Menteri BUMN periode 1998-1999.

Terdapat tiga pokok bahasan transformasi bisnis yang dilakukan CEO untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Pertama, langkah untuk menghadapi disrupsi digital. Kedua, langkah untuk menghadapi risiko inflasi tinggi dan penurunan ekonomi. Ketiga, langkah eskalasi untuk menghadapi risiko geopolitik.

Secara rinci disebutkan, untuk menghadapi disrupsi digital, diperlukan pengembangan analisis yang advanced. Setidaknya terdapat 62 persen responden dalam riset yang dilakukan menyatakan harus mengembangkan analisis tersebut.

Sementara itu, 48 persen responden merasa harus meningkatkan keamanan siber dan 45% responden perlu mengimplementasikan otomisasi kerja atau automating work.

Untuk menghadapi risiko inflasi tinggi dan penurunan ekonomi, sebanyak 78% responden perlu untuk mengurangi pengeluaran operasional, 61% perlu mendesain ulang layanan dan produk, serta 54% responden perlu mengasesmen ulang asumsi strategis dan ekonomi.

Baca juga: Southeast Summit Jakarta Jadi Ajang Startup Cari Ide Bisnis Baru dan Inovatif

Kemudian, untuk menghadapi risiko geopolitik, 65% responden merasa perlu membangun kapabilitas kepatuhan yang baik, 62% responden perlu menciptakan ketahanan dalam jaringan pemasok, dan 56% responden perlu berinvestasi dalam kemampuan pemantauan dan respons.

Bersamaan dengan kegiatan ini juga diselenggarakan CEO Business Forum dan CEO Achievement Awards 2023.

Dewan juri penghargaan sekaligus Rektor Tanri Abeng University, Tanri Abeng dan Roy H.M Sembel selaku dewan juri dan Professor Distinguished Chair for Finance & Investment IPMI International Business School, mengonfirmasi metodologi penghargaan, yakni desk research, analisis survei, media monitoring, dan penilaian dari expert panels.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini