Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah menjelang pengumuman suku bunga oleh Federal Reserve atau The Fed, Rabu (1/11/2023) waktu Washington.

Equity Research Analyst Rio Febrian mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan menyusul respon pasar akan keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

"IHSG dapat uji support area 6,620-6,650 pasca perilisan keputusan FOMC The Fed tersebut," kata Rio saat dihubungi Tribunnews, Rabu.

Rio menjelaskan bahwa kondisi pasar saat ini cenderung wait and see menjelang keputusan FOMC tersebut. Dia bilang, pasar menantikan clue mengenai terminal rate dalam FOMC November 2023.

"Terminal rate diyakini akan tercapai di bulan Desember 2023 atau di kisaran 5.5 persen-5.75 persen. Akan tetapi, pasar berpotensi merespon negatif apabila statement dari Kepala The Fed, Jerome Powell lebih hawkish dari perkiraan," jelasnya.

Pengamat pasar modal dan founder WH Project William Hartanto juga memprediksi IHSG akan menurun.

"IHSG sendiri bergerak menurun dengan posisi candlestick di bawah indikator MA5, artinya tren market masih menurun," ujarnya.

William menegaskan bahwa, keputusan The Fed terkait naik atau tidaknya suku bunga tetap berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar yang diprediksi akan melemah.

Baca juga: Rupiah Kembali Melemah Nyaris Sentuh Rp 16.000, Pasar Wait And See Pengumuman The Fed

"Fokusnya saya pada pelemahan rupiah, bahwa saat ini Fed rate naik maupun turun, rupiah tetap masih melemah. Lalu outflow asing yang berpindah pada obligasi, kedua hal ini menekan IHSG," jelasnya.

IHSG pada Rabu (1/11) sore WIB terpantau di posisi 6.674,33 atau turun 1,15 persen dari nilai sebelumnya yaitu 6.752,21.