Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operasional Kereta Light Rail Transit atau LRT Jabodebek makin berkurang dari 9 rangkaian menjadi 8 rangkaian.
Hal tersebut imbas adanya perawatan roda-roda kereta yang mengalami keausan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal pada Rabu (1/11/2023).
Baca juga: LRT Velodrome-Manggarai Mulai Dibangun, Menhub Budi Karya Ajak Masyarakat Pindah ke Angkutan Massal
"Dengan adanya perawatan ini, maka rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh ada 8 rangkaian, kami berharap pihak operator dapat memaksimalkan seluruh rangkaian ini," ujar Risal dalam keterangannya, Rabu.
Lebih lanjut, Risal mengatakan bahwa DJKA telah mengarahkan pihak operator, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk tetap mempertahankan layanan dan segera menindaklanjuti temuan yang ada.
Terkait hal ini, Risal menyampaikan agar para calon penumpang LRT Jabodebek dapat menyesuaikan jadwal keberangkatannya.
Di samping itu, operator diharap dapat aktif menginformasikan perubahan jadwal selama perawatan berlangsung.
"Jangan sampai menimbulkan kebingungan pada masyarakat," jelas dia.
Baca juga: LRT Jabodebek Disorot karena Banyak Kereta Masuk Bengkel, Erick Thohir: Jangan Lihat Sisi Negatif
Adapun selama proses perawatan berlangsung, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan headway (waktu tunggu antar kereta) sebagai berikut:
Peak Hour
- Harjamukti/Jatimulya - Cawang (pp): 30 Menit
- Cawang - Dukuh Atas (pp): 15 Menit
Off-peak Hour
- Harjamukti/Jatimulya - Cawang (pp): 60 Menit
- Cawang - Dukuh Atas (pp): 30 Menit