News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembangunan IKN Nusantara Butuh Pasokan 9,5 Juta Ton Baja Hingga Selesai

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan keterangan didampingi, dari kiri, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Mensesneg Pratikno, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, Menlu Retno Marsudi, Menhan Prabowo Subianto, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, dan Wamenlu Pahala Mansury usai melepas bantuan untuk Palestina di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Presiden melepas bantuan tahap pertama yang akan diterbangkan dengan tiga pesawat berisi 51,5 ton bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda dan barang-barang logistik lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Purwono Widodo mengungkap, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membutuhkan suplai baja sebanyak 9,5 juta ton hingga akhir pembangunannya.

"Oh IKN nggak terlalu besar karena dia konstruksi kan. Dia konstruksi paling-paling dalam berapa? Jadi IKN itu kalau sampai tahap 5 itu tahun 2035 atau sampai selesai itu butuh bajanya sekitar 9,5 juta ton," katanya ketika ditemui di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (6/11/2023).

Purwono mengatakan, jika pembangunan IKN dibagi menjadi lima tahap, tahap awal akan membutuhkan baja hingga 700 ribu ton, baru selanjutnya di atas 1 juta ton.

Baca juga: Kebutuhan Baja Ringan di Sektor Konstruksi Meningkat, Sunrise Steel Kenalkan Zinium Diverso

"Ya kira-kira kalau itu 5 tahap ya dibagi 5 lah. Jadi per tahunnya itu untuk tahap awal itu mungkin 500-700 ribu ton. Untuk yang berikutnya itu baru di atas 1 juta ton," ujarnya.

Adapun saat ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mendorong hilirisasi sektor industri baja untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, dilihat dari pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun 2023, sektor logam tumbuh 11,49 persen, angka ini tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,7 persen.

"Jadi ini adalah potret bahwa industri baja kita bisa tumbuh lebih tinggi lagi. Kita pernah tumbuh sampai 20 persen. Kini dengan hadirnya investasi di sektor hilir, ini akan menumbuhkan kapasitas dan kontinuitas produk yang dapat menjadi bagian dari substitusi impor,” terang Taufiek saat meresmikan pabrik pewarnaan baja lapis PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (25/10/2023).

Taufiek menerangkan, hilirisasi membutuhkan inovasi dari para pelaku usaha menumbuhkan kapasitas dan kontinuitas produk yang bisa diterima masyarakat sehingga bisa menjadi bagian dari substitusi impor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini