Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan tidak masalah jika tidak ada perusahaan swasta atau asing yang tertarik membangun smelter nikel di Indonesia.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini sudah memberikan insentif untuk perusahaan yang membangun smelter nikel di Indonesia.
"Dengan kebijakan melarang ekspor nikel sebagai bahan mentah, ada insentif untuk investor membangun smelter di Indonesia," kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Prabowo mengisyaratkan, tidak hanya pembangunan smelter nikel yang akan diberikan insentif, tapi juga komoditas lainnya.
"Kalau ini juga diterapkan di 21 komoditas lainnya, saya kira sudah jelas arahnya. Para investor dari manapun, dari luar negeri bisa ikut dalam proses pengolahan di situ," ujar Prabowo.
Menurutnya, jika tak ada perusahaan swasta atau asing yang ingin membangun smelter di RI, dirinya tidak mempermasalahkan itu.
"Kalau dia tidak mau ikut, ya sudah tidak usah masuk Indonesia. Kita cukup besar, kita cukup kaya. Kalau perlu, pemerintah yang bangun smelter. Tidak ada urusan," kata Prabowo.
"Jadi, pemerintah ini sekarang harus bukan hanya wasit, tapi harus berani menjadi pelopor," lanjutnya.
Menurut Prabowo, Indonesia tidak boleh gentar jika tidak ada perusahaan asing yang ingin membangun smelter di RI.
Baca juga: Investor Eropa Jajaki Peluang Bangun Smelter Nikel di Indonesia
"Kalau swasta mau masuk, monggo. Swasta, asing, monggo. Tapi kalau tidak ada yang mau masuk, kita tidak boleh ragu. Kalau perlu pemerintah yang akan bangun smelter, refinery, dan dan sebagainya," ujarnya.
Prabowo kemudian ditanya apakah itu artinya dia akan mengoptimalisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pembangun smelter di RI.
Baca juga: Lanjutkan Hilirisasi, Menperin: Kapasitas Produksi Pabrik Smelter di Gresik Naik 30 Persen
Prabowo menjawab bahwa dibutuhkan semua unsur dalam melakukan pembangunan bangsa.
"Saya kira pembangunan bangsa butuh swasta, butuh BUMN, butuh UMKM. Semua gerakan daripada masyarakat harus kita kasih kebebasan untuk maju," kata Prabowo.