News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tol Nirsentuh Diklaim Rugikan BUJT 20 Persen, Menteri PUPR: Belum Dicoba kok Sudah Ada Angka

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menghadiri acara HunIndoTech 4.0 Business Forum di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah penggunaan sistem pembayaran tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) dapat merugikan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Adapun pernyataan MLFF disebut akan merugikan BUJT diungkapkan oleh mantan Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Musfihin Dahlan.

Pada Mei 2023 lalu, ia mengatakan BUJT berpotensi rugi sebesar 20 persen akibat dari penerapan MLFF.

Baca juga: Menteri PUPR: Peraturan Sistem Pembayaran Tol Nirsentuh Diteken Jokowi Usai Pulang dari AS

Saat itu, ia mengatakan desain penerapan teknologi MLFF yang kala itu diterima PT RITS baru sebesar 80 persen dari empat Key Performance Indicator (KPI) yang menjanjikan pendapatan BUJT sebesar 100 persen.

Menanggapi hal tersebut, Basuki membantahnya. Ia memandang hitung-hitungan itu tidak masuk akal karena penerapan MLFF sendiri belum pernah dilakukan.

"Apa iya itu? Dari mana 20 persen itu? Wong belum pernah dicoba kok sudah ada angka," ujarnya usai menghadiri acara HunIndoTech 4.0 Business Forum di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Ia pun mengatakan penerapan MLFF baru akan diujicoba, di mana di dalamnya juga akan dihitung apakah ada potensi kerugian bagi BUJT akibat ini.

Menurut dia, memang ada kekhawatiran MLFF akan berpotensi merugikan BUJT, tetapi itu hanya sebatas asumsi.

Baca juga: Roatex Indonesia Siapkan Control Center Dukung Operasional Tol Nirsentuh

"Ini justru akan mengukur itu, akan mengukur itu berapa sih lost-nya. Ada kekhawatiran begitu, tapi hanya asumsi. Sehingga, kita tidak bisa memutuskan. Nah, sekarang mau dicoba seberapa besar itu," kata Basuki.

Uji coba MLFF yang sempat tertunda pada Juni lalu ini, akan mulai diujicobakan pada Desember 2023 mendatang.

Basuki mengatakan, uji coba akan dilakukan di tol Bali Mandara pada pekan kedua Desember.

"Minggu kedua Desember. Setelah dicoba, dua minggu kita akan evaluasi. Di akhir Desember nanti kita evaluasi," katanya.

Ia mengatakan, pada akhir Desember nanti akan dievaluasi dari uji coba ini. Kalau berhasil, Basuki menyebut sistem ini akan diperluas ke ruas lain.

"Di akhir Desember nanti kita evaluasi. Kalau itu bagus [dan] berhasil, kita expand. Kalau ada kekurangan, kita improve dulu, baru coba lagi, baru expand," ujar Basuki.

Baca juga: Jika Proyek Transaksi Tol Nirsentuh Jalan Terus, Tiga Hal Ini Mesti Disiapkan

Rencananya, ada enam ruas tol di Jakarta yang akan diterapkan sistem pembayaran tol nirsentuh apabila uji coba di Bali berhasil.

"(Enam ruas) sekitar Jakarta. (Uji coba) di Bali kan terbatas, jadi kalau ada apa-apa, enggak terlalu chaos. Nanti kalau sudah berhasil, baru di Jakarta, di perkotaan dulu," kata Basuki.

"Sekali lagi, saya lebih percaya diri karena ada ITS, Intelligent Transport System. Beliau akan monitor teknologi, walaupun teknologi menurut saya gak bermasalah," lanjutnya.

Ia mengatakan, regulas MLFF akan segera diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia bilang, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait MLFF sudah ada di tangan Jokowi, dan akan ditandatangani usai Kepala Negara pulang dari Amerika Serikat (AS).

"(RPP terkait MLFF) dalam proses harmonisasi, sudah di meja Pak Presiden. Pak Presiden pulang minggu ini kan bisa tanda tangan," kata Basuki.

Sebagai informasi, sistem pembayaran tol nontunai nirsentuh ini menjadi proyek strategis nasional (PSN) dan dikerjakan oleh PT Roatex Indonesia Toll System, perusahaan patungan Hungaria – Indonesia.

Proyek MLFF yang akan melakukan uji coba dalam waktu dekat ini menelan investasi sekitar 300 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini