Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia telah mengumumkan bahwa arus mudik periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) akan dimulai pada Selasa (19/12/2023) mendatang.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei secara daring, terkait potensi pergerakan masyarakat pada libur Nataru tahun ini.
Jumlahnya, pergerakan masyarakat dinilai akan mencapai 107,63 juta atau setara dengan 39,83 persen dari total populasi nasional.
Sedangkan untuk mendukung mobilitas dari masyarakat tersebut, Kemenhub juga telah menyediakan sarana transportasi jalan sebanyak 46.686 unit bus dari 113 terminal.
Baca juga: Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang akan Bepergian pada Libur Nataru
Bagi transportasi laut, sarana yang tersedia yaitu 1.345 unit kapal dan 110 pelabuhan laut. Kemudian, sarana penyebrangan tersedia 206 unit kapal untuk prasarananya meliputi 11 Lintas Pelabuhan, 41 Dermaga MB, 3 Dermaga Ponton dan 16 Dermaga Plengsengan.
Sementara itu, untuk sarana transportasi kereta api tersedia 1.738 kereta dari 9 Daops dan 4 Divre. Adapun untuk transportasi udara, sarana yang tersedia yaitu 444 unit pesawat dan 51 bandar udara.
ASDP Siapkan 176 Kapal
Untuk kesiapan transportasi laut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan, pihaknya menyiapkan 176 kapal untuk mendukung layanan mobilitas masyarakat selama pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Yusuf Hadi mengatakan, operasional kapal tersebut bakal ditambah dari anak usaha ASDP yaitu PT Jembatan Nusantara (JN) yaitu sebesar 53 kapal.
"Seluruh lintasan yang melaksanakan Nataru 2023/2024 kami tetap siapkan dan juga antisipasi yang bukan titik Nataru. Tetapi ini karena liburnya panjang karena di 207 lintasan kita siapkan dan juga kurang lebih kapal-kapal kami untuk ASDP ada 176 kapal. Dari kapal anak perusahaan kami JN 53 kapal," kata Yusuf saat ditemui di Kawasan Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Yusuf juga bilang, ASDP sendiri memastikan layanan mobilitas masyarakat selama periode Nataru kali ini bakal berjalan dengan baik.
Hal itu tercermin dari kesiapan layanan dermaga-dermaga yang sudah siap sebelum periode Nataru yaitu pada 18 Desember 2023.
"Jadi persiapan dermaga khususnya ASDP kita maksimalkan kesiapan armada kapal yang kami punya dan juga tentunya koordinasi dengan teman-teman dari swasta juga untuk fit kan semuanya," ungkap dia.
"Start kemarin dari Menhub Budi dari 19 Desember sampai tanggal 3 Januari tapi kami sudah siap dari tanggal 18 Desember," imbuhnya.
AP II Targetkan 280 Ribu Penumpang
Sedangkan untuk transportasi udara, PT Angkasa Pura II menargetkan bakal layani 280.000 penumpang pada 20 bandara yang dikelola selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, periode Nataru ini pihaknya menargetkan ada kenaikan pergerakan penumpang sampai 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pergerakan penumpang selama Nataru sekitar 270.000 sampai 280.000 total 20 bandara, termasuk Soekarno-Hatta," kata Awaluddin kepada wartawan di Kompleks Parlemen DPR RI, dikutip Kamis (16/11/2023).
Kemudian, AP II menyiapkan setidaknya tiga persiapan untuk mendukung lancarnya mobilitas masyarakat selama periode libur Nataru tahun ini.
Pertama, memastikan seluruh Standar Operasional Prosedur (SOP) pada saat high season.
Selain itu AP II juga menyiapkan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh bandara yang dikelola baik dari segi kecukupan dan kecakapan personilnya.
Sementara persiapan yang terakhir, AP II memastikan seluruh infrastruktur di 20 bandara yang dikelola berjalan baik selama periode Nataru.
KAI Siapkan 1.134 Tiket Perjalanan
Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta menyiapkan 1.134 tiket perjalanan Kereta Api (KA) Jarak Jauh reguler dengan 680 ribu tempat duduk untuk periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kahumas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendri Wintoko mengatakan, sampai saat ini terdapat sekitar 30 ribu pengguna jasa KA Jarak Jauh per hari yang berangkat dari area Daop 1 Jakarta dengan total rata-rata perjalanan 63 KA perhari yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
"Jumlah tersebut masih akan mengalami perubahan dengan adanya program pemberangkatan KA tambahan yang biasanya dijalankan pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru)," kata Ixfan dalam keterangannya, Sabtu (11/11/2023).
Ixfan bilang, periode Angkutan Nataru yang ditetapkan KAI adalah keberangkatan kereta api pada 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024.
Sedangkan untuk tarif tiket kereta api komersial di masa Nataru, tetap mengacu pada ketentuan Tarif Batas Bawah (TBB) - Tarif Batas Atas (TBA).
"Tiket untuk KA Public Service Obligation (PSO) tarifnya tetap sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pemerintah," tuturnya.
Sementara itu dalam rangka menghadapi Angkutan Nataru ini, KAI akan melakukan berbagai kesiapan baik pada sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia.
"Inspeksi keselamatan dan penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) juga telah dilakukan. Selain itu para petugas KAI juga terus dipersiapkan agar dapat memberikan layanan KA yang selamat, aman, nyaman dan sehat," jelasnya.
Lakukan Rekayasa Satu Jalur
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pergerakan masyarakat selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, menyambut tingginya pergerakan masyarakat pada periode Nataru ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalan tol.
"Memang kita masih dalam tahap diskusi dengan para stakeholder terkait dengan Kemenhub, Korlantas, nanti akan akan disampaikan. Perkiraan disampaikan agak cukup panjang libur Nataru, ada beberapa pergerakan orang yang cukup tinggi dibanding tahun lalu jadi memang perlu dilakukan beberapa rencana operasi," kata Lisye dalam Diskusi Media di Jakarta Selatan, dikutip Jumat (17/11/2023).
Lisye juga bilang, pihaknya tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas seperti contraflow hingga penerapan one way dari Jakarta sampai Semarang.
"Jadi ini yang lagi kami diskusikan untuk persiapan rekayasa contraflow bahkan one way dari Jakarta sampai Semarang itu kita lakukan secara jam-jam tertentu. Istilahnya tidak sembarangan untuk kita usulkan ke Korlantas dari pukul sekian sampai sekian untuk one way," ungkapnya.