Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Memacu perkembangan industri kreatif fashion dan kriya, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) menggelar program inkubasi bisnis bernama Creative Business Incubator (CBI) - Bali Creative Industry Center (BCIC).
BCIC 2023 dilaksanakan secara hybrid dengan jumlah peserta 28 orang luring dan 30 orang daring, berasal dari 17 provinsi dan 47 kabupaten kota dengan peserta kategori Fesyen berjumlah 31 peserta dan Kriya 27 peserta. Jumlah peserta laki-laki 15 peserta dan peserta perempuan berjumlah 43 peserta.
Selama 40 hari para peserta BCI-BCIC mendapatkan sesi kelas dan pendampingan. Sesi kelas dilaksanakan secara Hybrid dengan 28 peserta hadir secara fisik di BCIC – Denpasar bali selama 38 hari mulai dari tanggal 1 November - 8 Desember 2023 dan 30 peserta mengikuti secara daring.
Baca juga: Bentuk Gelombang Internet Computer Langsung dari Indonesia, Inkubator ICP Debut di Bali
Materi yang disampaikan meliputi strategi bisnis, strategi pemasaran, manajemen keuangan, manajemen operasi, manajemen tim, layanan standardisasi dari unit Balai di Kementerian Perindustrian, Prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) Bagi IKM dan diakhiri dengan presentasi rencana bisnis dihadapan investor ataupun stakeholders terkait lain.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita, menyatakan Bali Creative Industry Center (BCIC) menjadi upaya membina pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kreatif, khususnya bidang fesyen dan kriya, dalam mengembangkan bisnisnya agar naik kelas.
Baca juga: Era Digitalisasi, Generative AI Bantu Perusahaan Hadapi Tantangan bisnis
"Tujuan dilaksanakannya Inkubator Bisnis Kreatif atau CBI-BCIC adalah untuk meningkatkan kapasitas bisnis pengusaha baru yang bergerak di Industri Fesyen dan Kriya sehingga bisa naik kelas," tutur Reni, Jumat (8/12/2023).
Reni menambahkan, kegiatan Inkubator Bisnis Kreatif BCIC dilaksanakan dengan melibatkan Akademisi, Pembina Industri, Praktisi Bisnis Fesyen dan Kriya, Modal Ventura dan Angel Investor.
"Kegiatan ini dilaksanakan selama dua tahun yang meliputi tahap pembelajaran Klasikal (Camp) di tahun pertama selama 6 minggu yang diakhiri dengan Business Pitching peserta dihadapan calon investor serta program pendampingan (Coaching) di tahun kedua yang dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan," jelasnya.
Kemenperin berharap pembinaan yang telah diberikan melalui Inkubator Bisnis Kreatif ini dapat menggugah peserta agar dapat menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh, menjaga jaringan informasi dan komunikasi antar peserta dan narasumber, serta menjadi penggerak ekonomi di tengah masyarakat dan menjadi contoh bagi pelaku industri fesyen dan kriya.
"Kami juga mengharapkan para peserta untuk mengajak pelaku IKM kreatif fesyen dan kriya lainnya, baik keluarga, sahabat, kolega, maupun tetangga agar dapat turut berpartisipasi dalam program CBI dan program BCIC lainnya demi mewujudkan pemerataan pembinaan IKM kreatif fesyen dan kriya di seluruh Indonesia," ucap Reni.
Saat ini, beberapa industri yang telah mengikuti program tersebut telah berhasil berkembang. Contohnya produk Robries yang menjadi pemain utama produk pengolahan limbah plastik menjadi produk home decor.
"Lalu ada Eboniwatch yang menjadi salah satu pemain utama produsen jam tangan kayu di Indonesia serta plepah yang saat ini menjadi salah satu pemain utama food container ramah lingkungan dari bahan plepah pinang," jelas Reni.
Plt Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Ni Nyoman Ambareny, menyampaikan pelaksanaan kegiatan Inkubator Bisnis sesi pendampingan (coaching) telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2023 sampai bulan November 2023 dan diikuti oleh 24 brand.
"Hasil dari coaching adalah hampir semua peserta mengalami kenaikan omzet rata-rata 120 persen. Selain itu, jalur pemasaran, kapasitas produksi dan tenaga kerja yang terlibat juga bertambah," ungkapnya.
Pada tahun 2024, peserta program inkubator bisnis kreatif sesi kelas akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program inkubator bisnis sesi pendampingan.
"Namun demikian, kami akan melakukan seleksi terhadap peserta yang memiliki potensi dan komitmen untuk naik kelas," kata Ni Nyoman.