Jokowi mengatakan, saat berdialog dengan banyak petani di daerah, ia kerap mendengar pupuk menjadi masalah yang sering dikeluhkan para petani.
Sebagian besar dari mereka mengaku sering menghadapi kesulitan untuk mengakses pupuk bersubsidi.
Tidak ingin produksi turun karena persoalan ini, Jokowi berjanji alokasi pupuk bersubsidi akan segera ditambah.
“Saya janji pupuk akan ditambah subsidinya, karena saya ini ngerti Pak Menteri Pertanian itu juga bekas PPL, saya juga tiap hari masuk ke sawah ke desa untuk bertanya kepada petani, problemnya memang di tahun-tahun terakhir ini semuanya mengeluhkan urusan pupuk," kata Jokowi.
Saling Singgung Soal Pupuk Subsidi
Dua capres yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saling singgung perihal pupuk subsidi yang sulit diperoleh kalangan petani di sejumlah wilayah di Indonesia.
Adapun, saling singgung masalah pupuk subsidi untuk para petani ini muncul dalam agenda Debat Capres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Persoalan ini pertama kali diangkat oleh Prabowo.
Capres nomor urut 2 ini menyoroti sistem pelayanan publik di Jawa Tengah terkait memperoleh pupuk subsidi, khususnya pada saat Ganjar masih menjabat sebagai gubernur di provinsi tersebut.
"Dan yang saya dapat, setelah saya keliling khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk," papar Prabowo.
"Mereka mengeluh dengan kartu tani yang Bapak luncurkan ini mempersulit mereka dapat pupuk," sambungnya.
Padahal, lanjut Prabowo, seharusnya sistem pelayanan publik harus dipermudah.
Apalagi, petani merupakan salah satu kalangan yang sangat vital, yang mampu menjaga keamanan pangan di dalam negeri.
"Sebenernya mereka ingin pupuk itu pengadaannya disederhanakan. Mungkin Bapak bisa jawab masalah itu. Terima kasih," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ganjar langsung angkat suara terkait pernyataan Prabowo.