News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Anggarkan Pagu Rp6,8 Triliun, Ini Program Sektor ESDM 2024 yang Menyentuh Masyarakat

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp6,80 triliun di tahun 2024.

Dari angka tersebut, sebagian anggaran digunakan untuk pembangunan infrastruktur bagi masyarakat.

"Dari anggaran Kementerian ESDM tahun 2024, sebagian digunakan untuk penguatan akses energi bagi masyarakat," ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Pertamina Berkontribusi Pada Pembangunan Ketahanan Energi dan Ekonomi Indonesia Selama 66 Tahun

Arifin meminta kepada pengguna anggaran di Kementerian ESDM untuk sesegera mungkin melakukan tender pada akhir tahun 2023 ini, terlebih untuk program-program dengan angka yang besar dan memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Mengapa harus lebih cepat? karena semakin cepat diselesaikan, makin cepat anggaran terserap dan semakin cepat infrastruktur bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas," jelasnya.

Dalam postur anggaran tahun depan, Kementerian ESDM mematok anggaran untuk pembangunan infrastruktur bagi masyarakat.

Diantaranya seperti pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang Tahap II Ruas Batang-Cirebon dengan nilai Rp973,7 miliar, Konverter Kit (Konkit) untuk nelayan sebanyak 15.000 paket senilai Rp156 miliar, dan Konkit untuk petani sebanyak 19.000 paket dengan nilai Rp158 miliar.

Kemudian, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebanyak 5 unit sebesar Rp56 miliar, Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 80.000 sambungan Rumah Tangga dengan nilai Rp205 miliar.

Selain itu, ada juga anggaran yang dipatok untuk penguatan sistem mitigasi bencana geologi sebanyak 12 kegiatan seharga Rp207 miliar, Rehabilitasi Pos Pengamatan Gunung Api Rp38,14 miliar, dan 11 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu senilai Rp99 miliar.

Baca juga: Dewan Energi Nasional: Pengembangan Infrastruktur Gas Pertamina Perkuat Ketahanan Energi

Arifin menekankan untuk bisa menyelesaikan program yang menyentuh langsung kepada masyarakat secepat mungkin, karena akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat lebih cepat.

"Kita harus cepat karena dananya udah disediakan, dan itu memberikan manfaat kepada rakyat kecil. Jadi kalau masyarakat menerima seperti program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) diterima bulan Maret tahun 2024, maka ia bisa menikmati bantuan pemerintah selama 9 bulan di tahun 2024," tutup Arifin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini