Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memberlakukan pelonggaran atau sikap dovish dengan mempertahankan suku bunga bulan Desember di level 5,25 sampai 5,5 persen.
Keputusan The Fed menahan suku bunga ini merupakan yang kali ketiga yang dilakukan dalam tiga bulan terakhir. Dalam keterangan resminya Gubernur The Fed Jerome Powell menjelaskan sikap dovish dengan mempertahankan suku bunga dilakukan seiring dengan melandainya laju inflasi tahunan Amerika.
Menurut catatan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, indeks Consumer Price Index (CPI) periode November 2023 mencatatkan penurunan jadi 3,1 persen dari bulan sebelumnya mencapai 3,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Baca juga: The Fed Masih Berpeluang Naikkan Suku Bunga, Pekan Depan Rupiah Berpotensi Melemah
"Dia dan seluruh anggota FOMC tidak melihat adanya kebutuhan untuk melawan ekspektasi pasar, alhasil pelonggaran terus diberlakukan The Fed untuk memulihkan kondisi pasar," ujar Analis Ekonom Monetary Policy Analytics, Derek Tan.
Dengan turunya laju inflasi di bulan November, sebagian besar anggota Federal Open Market Committee memprediksi apabila Gubernur The Fed akan kembali memangkas suku bunga 25 basis poin sebanyak tiga kali dimulai dari awal tahun depan.
Meski belum ada pernyataan resmi dari Powell terkait pemangkasan suku bunga Amerika, namun dengan keputusan dovish ini pejabat The Fed optimis pihaknya dapat memulihkan perekonomian masyarakat yang belakangan mengalami tekanan akibat sikap hawkish The Fed yang aktif menaikan laju suku bunga ke level tertinggi.
Prediksi ini diperkuat dengan adanya sinyal dari ketua Dewan Gubernur The Fed, Jerome Powell yang berulang kali mengungkap rencana pemangkasan untuk menekan laju inflasi agar dapat turut di bawah target 2 persen.
Saham Wall Street Mengijau
Pasca The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sejumlah ideks-indeks saham yang diperdagangkan di bursa Wall Street dilaporkan naik tajam pada pembukaan perdagangan Kamis (14/12/2023).
Seperti saham DJIA yang melonjak 512,30 poin atau 1,4 persen, ditutup pada 37.090,24. Lonjakan serupa juga terjadi pada Nasdaq Komposit yang menguat 1,38 persen menjadi 14.733,96
Diikuti Dow Jones Industrial Average (.DJI) yang naik 512,3 poin, atau 1,4 persen, menjadi 37.090,24, S&P 500 (.SPX) atau bertambah 63,39 poin, atau 1,37 persen, Diikuti Nasdaq Composite (.IXIC) yang bertambah 200,57 poin, atau 1,38 persem menjadi 14.733,96. S&P 500.