"Selama ini bisnis perbankan digital yang kami amati tidak bisa hanya bertumpu pada ekosistem tunggal tapi multiple termasuk offline dan online," imbuhnya.
Dia menegaskan, dengan semakin banyaknya pemain perbankan digital di Indonesia, hal itu akan mendorong perbankan berian layanan terbaik ke masyarakat.
Proyeksi Laba 2024
Aditya mengatakan, terkait proyeksi laba full year 2024 pihaknya akan mengejar pencapaiannya melalui strategi efisiensi.
"Di tahun terseubut, untuk bisa meraih net profit kami yakin akan sudah bisa kami bukukan. Kuartal I 2024 akan jadi fase turn around bagi kami sekaigus menjadi proksi untuk raih profitabilitas di 2024," ujarnya.
"Kami ke depan akan membuat terobosan baru melalui engagement baru, yang tidak menjadikan bank sebgai lender dan customer sebegai borrower. Kami juga eksplor peluang layanan lain seperti payroll," bebernya.
Tahun depan BNC juga akan garap layanan offline to online melalui akuisisi dan penetrasi pada segmen bisnis yang diyakini akan membesar dalam 5 tahun ke depan.
"Seperti segmen anak muda, kami yakin mereka akan menjadi penggerak ekonomi dalam 5 atahun ke depan. Jika kita capture mereka lebih awal kami yakin mereka akan loyal kepada kami dan menjadikan kami top of mind di benak mereka," kata Aditya.
"Kami melihat potensi nasabah anak muda yang selama ini kami lihat belum digarap oleh perbankan secara serius," sebutnya.
"Ke mereka, kami garap untuk transaksi wealth management secara seamless dan cepat, tidak hanya layanan payment dan top up pulsa. Dengan semakin lengkap ftur ftur kami, pelanggan kami secara organik bisa bertambah baik invidual maupun korporasi," tegas Aditya.
Indikator Kinerja
Berdasarkan laporan keuangan sampai dengan posisi September 2023, BNC mencatatkan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 20,76 persen menjadi Rp15,30 triliun pada September 2023, dibandingkan September 2022 yang sebesar Rp12,67 triliun.
Kenaikan juga dicatatkan BNC pada pencapaian penyaluran kredit, pada September 2023 yang sebesar Rp10,96 triliun tumbuh 22,73 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,93 triliun.
Kenaikan ini didorong dari penyaluran kredit secara digital yang dilakukan oleh BNC dengan menggandeng mitra-mitra strategisnya. Dengan demikian, aset BNC juga mengalami peningkatan sebesar 21,58 persen menjadi Rp19,45 triliun pada September 2023, dibandingkan aset pada periode sebelumnya yang sebesar Rp15,99 triliun.
"Bank telah menetapkan sejumlah target pada 2024. Penyaluran kredit misalnya ditargetkan tumbuh 20-25 persen pada 2024. Dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan mengikuti pertumbuhan kredit bank," kata Aditya.