Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim bantuan pangan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terbukti dapat menekan inflasi.
Pada tahun 2023, secara year on year (YoY) inflasi tetap terjaga dalam kisaran 2,8 persen. Menurutnya inflasi rendah akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,4-5,3 persen.
"Terbukti inflasi kita sangat baik 2,8 persen, yang itu nggak banyak dicapai negara-negara lain di dunia dan pertumbuhan ekonomi kita di atasnya (infasi)," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
"Pak Presiden selalu menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus di atas inflasi," kata Arief dalam diskusi ‘Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan’ di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Arief menjelaskan program bantuan pangan juga diterapkan oleh negara lain di dunia, bukan cuma Indonesia.
Namun paparnya, sejumlah kendala juga dihadapi saat pendistribusian. Mengingat wilayah geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Saat ini sudah sebanyak 1,5 juta titik Gerakan Pangan Murah (GPM) yang disalurkan secara serentak.
Baca juga: Alasan Bapanas Hanya Berlakukan Relaksasi Harga Gula Rp16 Ribu di Ritel Modern
Lebih lanjut Arief menuturkan, pemerintah terus melakukan inovasi terkait bantuan pangan agar bisa memberikan efek berganda.
Lewat bantuan pangan ini, pemerintah ingin menyerap hasil panen petani dan peternak lokal untuk dibeli oleh BUMN bidang pangan. Hasil panen yang dibeli kemudian disimpan menjadi Cadangan Pangan Pemerintah.
Baca juga: Bapanas: Stok Gula Aman Hingga Akhir Tahun
"Jadi ini bukan uang habis pakai, uang hilang. Dibeli dengan harga yang baik kemudian disimpan menjadi CPP atau Cadangan Pangan Pemerintah," ungkapnya.
Terkait hal ini, Arief mengungkap Nilai Tukar Pertanian (NTP) ikut naik hingga di atas 113 persen dari sebelumnya 95,28 persen.
Program bantuan pangan pemerintah ini bertujuan mengentaskan kemiskinan, menurunkan stunting hingga gizi buruk. Bapanas sendiri telah memetakan 74 kabupaten/kota se-Indonesia yang menyasar masyarakat rentan.