TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum meninggal dunia, ekonom senior sekaligus mantan Menko Marves Rizal Ramli sempat vakum sekitar sebulan lebih dari aktivitas di media sosial karena sakit.
Biasanya Rizal Ramli rajin memposting opini dan tanggapannya seputar isu-isu ekonomi kemasyarakatan di platform X (twitter).
Postingan terakhir almarhum Rizal Ramli di X diketahui pada 19 November 2023.
Saat itu Rizal Ramli memposting foto cucu perempuannya bernama Anabel Asmara Ramli yang baru saja menjuarai lomba panahan tingkat sekolah dasar (SD) dan meraih juara 1.
"Anabel juara panahan no 1 SD," cuit Rizal Ramli.
Setelah postingan tersebut, Rizal Ramli sudah tidak pernah mencuit lagi. Tapi dia perah melakukan reposting atau retweet dari cuitan status pengguna X lainnya.
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024) malam karena sakit setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Perwakilan Keluarga Rizal Ramli, Yosef Sampurna Nggarang menyampaikan, almarhum Rizal Ramli dimakamkan hari ini di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan.
"Keluarga lagi menyiapkan semuanya soal administrasi," ujar Yosef.
Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum Rizal Ramli disemayamkan di ruamh duka di Jalan Bangka IX No 49R, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sejak Rabu (3/1/2024) dini hari.
Jenazah almarhum diantar ke rumah duka menggunakan ambulans milik RSCM dan tiba di rumah duka pukul 00.52 WIB.
"Betul-betul mau istirahat beliau. Memang beliau itu rawat (di RSCM) untuk istirahat," kata Yosef.
Puluhan pelayat sudah menunggu jenazah almarhum di rumah duka Rizal Ramli sejak Selasa malam.
Lantunan kalimat tauhid mengiringi keranda jenazah almarhum yang tertutup kain hijau hingga dibawa masuk ke rumah duka Rizal Ramli.
Alasan Rizal Ramli Dimakamkan di TPU Jeruk Purut
Menurut Yosef, almarhum Rizal Ramli dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, karena sang istri juga dimakamkan di sana sebelumnya.
"Istri beliau juga dimakamkan di Jeruk Purut. Mungkin siang ya," ujarnya kepada wartawan.
Yosef mengatakan, anak Rizal Ramli berada di Amerika Serikat dan saat ini sedang perjalanan pulang ke Tanah Air.
"Anaknya baru dari Indonesia tanggal 28 kemarin, dan lagi proses ke sini, kemungkinan secepatnya datang ke sini," tutur dia.
"Kami mohon dibukakan pintu maaf untuk Bang Rizal Ramli, manakala beliau ada kesalahan," lanjut Yosef.
Para Tokoh Berdatangan Melayat Rizal Ramli di Rumah Duka
Sejumlah tokoh seperti Fadli Zon dan La Nyalla Mattalitti hadir di rumah duka. Tampak pula Eggi Sudjana, Eros Djarot hingga Ichsanuddin Noorsy.
Ichsanuddin Noorsy yang merupakan pengamat ekonomi itu, mengaku Rizal Ramli merupakan sosok yang punya keberpihakan pada kepentingan nasional, yang tak dimiliki kebanyakan ekonom di Indonesia.
"Rizal punya keberpihakan domestik yang kuat, dia punya pengalaman internasional yang bagus. Garis bawahi ya dia punya pengalaman internasional yang bagus," ujar dia, kepada wartawan di rumah duka.
"Bagaimana anda bisa lihat Rizal bisa mengganti hutang dengan lingkungan sebagaimana jalan di Pasopati itu, salah satu indikatornya."
"Rizal kemudian berhasil merekonstrurisasi Semen Gresik yang kemudian bagus," lanjutnya.
Menurut dia, tak pernah ada lagi sosok ekonom seperti Rizal Ramli yang memiliki daya pikir luar biasa.
"Ekonom mana punya daya pikir luar biasa bisa diterima di panggung internasional, tepatnya bisa berdialog di panggung internasional dan punya konsep-konsep yang bagus," tutur Noorsy.
Eggi Sudjana mengenang sosok Rizal Ramli sebagai orang yang pernah membantunya saat mahasiswa.
Baca juga: Sosok Rizal Ramli di Mata Kolega dan Ekonom: Kerap Sampaikan Kritik Pedas untuk Kemajuan RI
"Beliau pernah membantu saya saat mahasiswa. Itu hal yang paling saya kenang dalam hidup saya," ucapnya.
"Indonesia kehilangan sosok yang kritis yang berkata kebenaran. Pejuang Kebenaran Untuk Indonesia," ujar presenter televisi Aiman Witjaksono saat melayat ke rumah duka di Jalan Bangka IX No 49R, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tadi malam.
Aiman Witjaksono mengaku dirinya telah mengenal Rizal Ramli sejak 10 tahun lalu.
Aiman Witjaksono mengaku kerap berdiskusi dengan Rizal Ramli yang juga eks Kepala Badan Urusan Logistik itu.
Di mata dia, Rizal Ramli adalah sosok yang sangat kritis.
"Almarhum Rizal Ramli, saya kenal lebih dari 10 tahun lalu ya. Saya cukup dekat sering diskusi dengan beliau, beliau adalah sosok yang kritis, sosok yang tak pernah terbeli dengan apapun," kata dia.
Rizal Ramli di Mata Para Kolega
Di mata para koleganya, juga di kalangan pejabat pemerintahan, Rizal Ramli dikenal sebagai ekonom yang kritis.
Pria Minang ini dikenal konsisten menyampaikan kritik tentang berbagai isu dan kebijakan ekonomi yang dijalankan Pemerintah.
Hal itu dia lakukan tidak hanya di era pemerintahan Jokowi saja, tapi juga di era pemerintahan sebelum-sebelumnya.
Baca juga: Rizal Ramli Tutup Usia, Para Pelayat Mulai Berdatangan ke Rumah Duka
Di masa pemerintahan Presiden Megawati hingga SBY, berbagai kritik dan masukan Rizal Ramli tentang kebijakan ekonomi Pemerintah dilontarkan melalui lembaga kajian ekonomi Econit Advisory Group yang didirikannya bersama sejumlah ekonom seperti Arif Arryman M Eng.
Di usianya yang semakin bertambah, pria kelahiran 10 Desember 1954 ini tetap konsisten menyampaikan kritik dan masukan ke pemerintah.
Misalnya, terkait pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rempang Eco City, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan, hingga kebijakan-kebijakan terkait ekonomi.
Beragam kritik yang terkadang cukup pedas tersebut dinilai sebagai bentuk kepedulian Rizal Ramli untuk kemajuan dan kedaulatan negara.
Para tokoh besar ekonomi pun turut mengakui.
Eks menteri keuangan yang juga sempat menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Chatib Basri mengungkapkan bahwa ia sangat mengenal Rizal Ramli sejak masih menjadi mahasiswa.
Menurut Chatib, Rizal merupakan sosok yang ekonom yang cemerlang.
Bahkan, ia selalu memberikan masukkan kepada Pemerintah melalui sejumlah kritik dan sarannya yang terbilang cukup 'pedas'.
"Saya mengenal Rizal sejak jaman mahasiswa dulu. Ekonom yang cemerlang, aktivis yang gigih. Saat saya di pemerintahan kritiknya bukan main pedasnya," ungkap Chatib melalui akun media sosial pribadinya.
"Tapi saya tahu itu dibutuhkan untuk Indonesia yang lebih baik. Selamat jalan Bang Rizal. Kehilangan besar untuk Indonesia," sambungnya.
Sementara itu, Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu turut mengucapkan rasa dukacita.
Ia pun menilai Rizal Ramli merupakan seseorang yang terus berjuang dengan segala kemampuannya demi negara hingga akhir hayat.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Di Masjidil haram dapat berita mengejutkan bahwa Dr. Rizal Ramli meninggal di Jakarta pukul 19.30 WIB," ucap Said dalam tulisan di media sosial pribadinya.
"Engkau ikhlas berjuang sampai akhir hajat. Saat covid pun kami terus berdiskusi. Selamat jalan Bang RR - perjuanganmu akan kami lanjutkan. Alfatihah," tukasnya.
Kemudian, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengungkapkan, Rizal Ramli salah satu tokoh ekonom senior yang kerap melancarkan kritiknya untuk Pemerintah.
Hal ini terlihat dari sejumlah pemikiran yang sering berseberangan dengan Pemerintah. Meski demikian, Prastowo meyakini tujuan Rizal Ramli demi kebaikan negara.
"Duka cita mendalam atas berpulangnya Bang Rizal Ramli. Semoga memperoleh tempat terbaik di sisi Tuhan," tulis Prastowo di akun media sosial pribadinya.
"Meski kami kadang berbeda pandangan, namun ketulusan, kegigihan, dan rasa cinta beliau pada Indonesia patut dikenang dan diteladani. Selamat jalan Bang," pungkasnya.
Thomas Lembong, mantan Kepala BKPM yang juga eks Menteri Perdagangan juga menjadi saksi bahwa Rizal Ramli seseorang yang tak pernah takut menyuarakan pemikirannya yang dinilai positif dan mampu membangun bangsa.
Ia turut mengenang Rizal Ramli sebagai mentor dirinya di bidang perekonomian.
"Pak Rizal Ramli pertama kali jadi mentor saya saat beliau MenKo Perekonomian-nya Presiden Wahid, dan saya menjabat di Badan Penyehatan Perbankan Nasional / BPPN (2000-2001). Kemudian bareng-bareng masuk Kabinet Presiden Jokowi 2015," ungkap pria yang akrab disapa Tom Lembong.
"Sebenarnya berkat beliau saya bisa meraih jabatan Menteri. Selamat jalan Senior-ku, pejuang yg tak kenal takut, tak kenal lelah. Doa kami menyertaimu selalu, agar Bapak menemukan kedamaian di sisi Yang Maha Kuasa," pungkasnya.