TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emas masih akan menjadi instrumen investasi yang menarik dipilih di tahun 2024 ini karena ditopang oleh tren penurunan suku bunga acuan The Fed.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, prospek emas di tahun 2024 tetap kuat.
Minat berinvestasi emas di tahun ini terutama didukung oleh potensi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat The Fed.
Jika pelonggaran moneter terjadi, imbal hasil yang ditawarkan obligasi pemerintah jangka pendek dipastikan cenderung menurun.
Hal ini menguntungkan bagi emas karena obligasi pemerintah merupakan pesaing aset investasi yang aman.
Selain itu, ketika suku bunga turun karena perlambatan atau resesi ekonomi, saham mungkin kesulitan memberikan imbal hasil yang positif.
Baca juga: Satu Gram Emas Antam Hari Ini Ditransaksikan Rp 1.129.000
"Emas pada akhirnya berfungsi sebagai lindung nilai terhadap risiko dan ketakutan ekonomi, menawarkan kualitas diversifikasi yang unik pada portofolio investor karena tidak berkorelasi dengan obligasi dan saham," tutur Sutopo dikutip Kontan, Rabu (3/1/2024).
Sutopo memperkirakan, harga emas punya potensi untuk terkoreksi kembali ke US$ 2.000 atau di bawah sedikit pada kisaran US$ 1.975 per ons troi. Level tersebut dapat menjadi harga yang pantas dipertimbangkan untuk membeli kembali.
Sutopo memprediksi, emas akan diperdagangkan di level US$ 2.108,37 per ons troi pada akhir kuartal I-2024.
Sementara untuk 12 bulan ke depan, harga emas berpeluang diperdagangkan di US$ 2.2002,61 per ons troi dan berpotensi menyentuh rekor harga tertinggi baru.
Berdasar pantauan, harga emas masih bertahan di atas level US$ 2.000 per ons troi.
Berdasarkan data tradingeconomics.com, harga emas di pasar spot naik 0,22 persen ke level US$2.067,11 per ons troi pada perdagangan Selasa (2/1/2024) per pukul 19.13 WIB.
Baca juga: Awal Tahun 2024 Emas Antam Turun, Jadi Rp 1.129.000 per Gram pada Hari Ini, 2 Januari 2024
Sementara sepanjang tahun 2023, harga emas spot meningkat 13,58% menjadi US$ 2.071,8 per ons troi di akhir Desember lalu.
Ini merupakan kenaikan tahunan pertama dalam tiga tahun terakhir dan mencatat rekor harga tertinggi baru di US$ 2.145 pada awal Desember 2023.
Laporan reporter: Nur Qolbi | Sumber: Kontan