News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Melemah Rp 15.516 Per Dolar AS

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat. Nilai tukar rupiah pada perdagangan di akhir pekan pertama 2024 ditutup melemah 25 poin menjadi Rp 15.516 per dolar AS, Jumat, 5 Januari 2024. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan di akhir pekan pertama 2024 ditutup melemah 25 poin menjadi Rp 15.516 per dolar AS.

"Sedangkan untuk perdagangan Senin depan, rupiah masih fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.510 - Rp. 15.560," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Ibrahim menyampaikan, greenback melonjak minggu ini karena para pedagang mencari lebih banyak keyakinan bahwa The Fed akan mulai memotong suku bunga pada awal tahun 2024.

Pasar sekarang fokus pada data nonfarm payrolls untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Jumat.

"Angka tersebut diperkirakan menunjukkan lebih banyak pendinginan di pasar tenaga kerja, meskipun para pedagang tetap khawatir atas kekuatan yang tidak terduga setelah data klaim pengangguran mingguan dan data gaji swasta yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis awal pekan ini," terang Ibrahim.

Sedangkan dari dalam negeri, Pemerintah optimis kinerja neraca perdagangan Indonesia masih akan mencatatkan surplus di tahun 2024. Adapun hingga November 2023 neraca perdagangan RI tercatat surplus 43 berturut-turut dengan nilai 33,63 miliar dolar AS.

Seperti diketahui, pemerintah juga menetapkan target neraca perdagangan Indonesia pada 2023 surplus sebesar 38,3 miliar dolar AS - 38,5 miliar dolar AS.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Kembali Berakhir di Zona Merah ke Level Rp 15.481 per Dolar AS

"Artinya, capaian yang sebesar 33,63 miliar dolar AS masih belum mencapai target yang ditentukan," tutur Ibrahim

Angka tersebut menurun 16,91 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 50,54 miliar dolar AS.

Guna mempertahankan surplus neraca perdagangan RI, pihaknya berupaya untuk menemukan pasar baru dan mengembangkan nilai tambah perdagangan.

Baca juga: Sore Ini Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 15.470 per Dolar AS

"Agar neraca perdagangan tetap surplus, maka kerja keras seluruh stakeholder yang ada dan kata kuncinya adalah kolaborasi, menemukan pasar-pasar baru sebagai nilai tambah," kata Ibrahim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini