Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (AP II) Cin Asmoro menyatakan, pihaknya tengah memastikan informasi yang beredar menyoal dugaan suap atas perusahaan teknologi asal Jerman, SAP senilai 2,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).
"Kami tengah memastikan informasi yang ada," kata Cin Asmoro saat dihubungi Tribunnews, Minggu (21/1/2024).
Sayangnya, Cin Asmoro enggan menjelaskan secara rinci terkait hal tersebut. Hanya saja dia menegaskan bahwa AP II juga tengah melakukan pendalaman informasi dengan melakukan penelusuran internal terkait dugaan suap tersebut.
Baca juga: Menkominfo Budi Arie Tugaskan Anak Buah Dalami Dugaan Kasus Suap Perusahaan Jerman SAP
"Sebagai perusahaan yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, kami juga tengah melakukan penelusuran di internal dan memperhatikan perkembangan yang ada mengenai isu ini," jelas dia.
Sebelumnya dugaan suap ini bermula ketika Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) merilis, sejumlah BUMN, lembaga dan Kementerian di Indonesia yang diduga terlibat suap perusahaan teknologi asal Jerman SAP.
Baca juga: Perusahaan Jerman SAP Buka Suara soal Dugaan Skandal Suap yang Seret Pejabat Indonesia
Laporan itu memuat dugaan suap yang terjadi di beberapa lembaga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) salah satunya PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.
Berdasarkan laporan tersebut, dugaan suap yang terjadi di lingkungan PT Angkasa Pura II terkait 2 kontrak pada 2018 dengan nilai masing-masing sekitar 2,5 juta dolar AS.
Sementara dugaan suap di lingkungan PT Angkasa Pura I untuk perpanjangan kontrak pada 2012 dengan nilai kontrak 1 juta dolar AS.
Sejalan dengan hal tersebut, Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Rahadian D. Yogisworo mengatakan, pihaknya masih melakukan pengecekan secara internal menyoal dugaan suap di lingkungan AP I senilai 1 juta dolar AS.
Rahadian mengakui bahwa PT Angkasa Pura I sendiri dalam melakukan operasionalnya menggunakan sistem yang berasal dari SAP sejak 2012 lalu.
"Dapat kami sampaikan bahwa PT Angkasa Pura I telah menggunakan SAP sebagai sistem di AP1 sejak tahun 2012," ujar Rahadian saat dihubungi Tribunnews, Jumat (19/1/2024).
"Saat ini kami sedang melakukan pengecekan secara internal sambil menunggu informasi lebih lanjut," imbuh dia menegaskan.
Selain itu, Rahadian enggan menjelaskan lebih rinci lagi, sebab dia mengaku terkendala informasi yang diterima AP I terhadap kasus dugaan suap itu.