News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Respons Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II soal Keterlibatan Dugaan Suap SAP

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Angkasa Pura II

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (AP II) Cin Asmoro menyatakan, pihaknya tengah memastikan informasi yang beredar menyoal dugaan suap atas perusahaan teknologi asal Jerman, SAP senilai 2,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Kami tengah memastikan informasi yang ada," kata Cin Asmoro saat dihubungi Tribunnews, Minggu (21/1/2024).

Sayangnya, Cin Asmoro enggan menjelaskan secara rinci terkait hal tersebut. Hanya saja dia menegaskan bahwa AP II juga tengah melakukan pendalaman informasi dengan melakukan penelusuran internal terkait dugaan suap tersebut.

Baca juga: Menkominfo Budi Arie Tugaskan Anak Buah Dalami Dugaan Kasus Suap Perusahaan Jerman SAP

"Sebagai perusahaan yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, kami juga tengah melakukan penelusuran di internal dan memperhatikan perkembangan yang ada mengenai isu ini," jelas dia.

Sebelumnya dugaan suap ini bermula ketika Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) merilis, sejumlah BUMN, lembaga dan Kementerian di Indonesia yang diduga terlibat suap perusahaan teknologi asal Jerman SAP.

Baca juga: Perusahaan Jerman SAP Buka Suara soal Dugaan Skandal Suap yang Seret Pejabat Indonesia

Laporan itu memuat dugaan suap yang terjadi di beberapa lembaga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) salah satunya PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.

Berdasarkan laporan tersebut, dugaan suap yang terjadi di lingkungan PT Angkasa Pura II terkait 2 kontrak pada 2018 dengan nilai masing-masing sekitar 2,5 juta dolar AS.

Sementara dugaan suap di lingkungan PT Angkasa Pura I untuk perpanjangan kontrak pada 2012 dengan nilai kontrak 1 juta dolar AS.

Sejalan dengan hal tersebut, Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Rahadian D. Yogisworo mengatakan, pihaknya masih melakukan pengecekan secara internal menyoal dugaan suap di lingkungan AP I senilai 1 juta dolar AS.

Rahadian mengakui bahwa PT Angkasa Pura I sendiri dalam melakukan operasionalnya menggunakan sistem yang berasal dari SAP sejak 2012 lalu.

"Dapat kami sampaikan bahwa PT Angkasa Pura I telah menggunakan SAP sebagai sistem di AP1 sejak tahun 2012," ujar Rahadian saat dihubungi Tribunnews, Jumat (19/1/2024).

"Saat ini kami sedang melakukan pengecekan secara internal sambil menunggu informasi lebih lanjut," imbuh dia menegaskan.

Selain itu, Rahadian enggan menjelaskan lebih rinci lagi, sebab dia mengaku terkendala informasi yang diterima AP I terhadap kasus dugaan suap itu.

"Sampai dengan saat ini masih terkendala, keterbatasan informasi yang kami terima," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, perusahaan teknologi asal Jerman SAP buka suara terkait dugaan skandal suap yang melibatkan pejabat Indonesia.

Diketahui dalam dokumen Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) yang dirilis disebutkan bahwa perusahaan software itu menyuap pejabat dari 8 lembaga termasuk Kementerian dan BUMN.

"SAP sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang, dan penyelesaian terhadap isu-isu ini menutup semua masalah compliance yang diselidiki di Amerika Serikat dan Afrika Selatan," tulis keterangan yang dikutip website resmi, Jumat (19/1/2023).

SAP menyatakan bahwa kerjasama SAP dengan lembaga yang diisukan terlibat isu suap itu sudah berakhir sejak lima tahun yang lalu, termasuk pula komunikasi dengan para mantan pegawai SAP dan mitra juga tidak pernah lagi terjalin.

"Perusahaan telah berpisah dari semua pihak yang bertanggung jawab atas isu ini lebih dari lima tahun yang lalu. Perilaku masa lalu dari mantan pegawai dan mantan mitra tertentu tidak mencerminkan nilai-nilai SAP atau komitmen kami terhadap perilaku etis," tutur SAP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini