Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, GENEVA – Harga minyak mentah dunia naik pada Senin (29/1/2024) seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Minyak mentah berjangka Brent naik 29 sen, atau 0,4 persen, menjadi 83,84 dolar AS per barel. Sedangkan mentah West Texas Intermediate AS naik 34 sen, atau 0,4 persen, menjadi 78,35 dolar AS per barel.
Serangan drone yang menargetkan pasukan Amerika Serikat (AS) di perbatasan Yordania-Suriah semakin menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah yang kaya minyak.
“Kami percaya kematian tiga anggota militer AS hari ini di Yordania menandai titik perubahan kritis dalam konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan meningkatkan kekhawatiran keterlibatan AS yang lebih besar dalam perang tersebut,” kata Helima Croft, analis RBC Capital dalam sebuah catatan.
Naiknya harga minyak juga dipengaruhi oleh serangan Houthi yang didukung Iran terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Baru-baru ini, Houthi menyerang sebuah kapal tanker yang dioperasikan oleh perusahaan perdagangan Trafigura.
Juru bicara Trafigura mengatakan sebuah rudal telah menghantam kapal tanker Marlin Luanda saat transit di Laut Merah.
Kapal tanker itu membawa nafta Rusia yang dibeli di bawah batas harga sesuai dengan sanksi G7.
Baca juga: Serangan AS-Inggris ke Yaman Jadi Bumerang, Harga Minyak Langsung Melonjak, Risiko Inflasi Tinggi
Peralatan pemadam kebakaran langsung dikerahkan untuk memadamkan dan mengendalikan kebakaran di satu tangki kargo di sisi kanan kapal.
“Gangguan terhadap pasokan terbatas, namun hal itu berubah setelah sebuah kapal tanker minyak yang beroperasi atas nama Trafigura terkena rudal di lepas pantai Yaman,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Baca juga: Harga Minyak Naik saat Iran Kerahkan Kapal Perangnya di Laut Merah
“Dengan kapal tanker minyak yang terkait dengan AS dan Inggris kini berada di bawah ancaman serangan, pasar kemungkinan akan mempertimbangkan kembali risiko gangguan tersebut,” pungkasnya.