TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Namun, Sri Mulyani sampai saat ini belum memberikan pernyataan tegas terkait isu tersebut.
Ia hanya menyampaikan masih bekerja sebagai pembantu Presiden Jokowi di kabinet.
"Saya masih kerja," kata Sri Mulyani beberapa waktu lalu.
Sri Mulyani Dinilai Paling Siap Mundur
Isu mundurnya Sri Mulyani sebagai Menkeu mencuat setelah ekonom senior Faisal Basri menyerukan sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi mundur.
Baca juga: Mahfud MD dan Sri Mulyani Diisukan Mundur, Menteri Suharso: Situasi Kabinet Baik-baik Saja
Seruan Faisal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).
"Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," imbuhnya.
Tiga Orang Layak Gantikan Sri Mulyani
Di tengah isu tersebut, beberapa nama dinilai layak menggantikan Sri Mulyani menjadi bendahara negara.
Ketiga nama kandidat itu yakni Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan saat ini, kemudian Chatib Basri Mantan Menteri Keuangan era 2013-2014 dan Bambang Brodjonegoro Mantan Menteri Keuangan era 2014-2016.
Director Political Economy & Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan, ketiga nama kandidat itu berpeluang besar untuk menjadi Menkeu. Terlebih rekam jejak dari Chatib Basri dan Bambang Brodjonegoro yang merupakan mantan Menkeu.
"Memang ketiga nama tersebut, Suahasil Nazara, Bambang Brodjonegoro, dan Chatib Basri, berpeluang besar menduduki pos jabatan menteri keuangan. Karena mereka, dua nama terakhir, sebelumnya sudah pernah menduduki jabatan tersebut dan Suahasil saat ini menjabat wakil menteri," kata Anthony saat dihubungi Tribunnews, Kamis (1/2/2024).
Meski begitu, Anthony menyebut bahwa tiga kandidat pengganti Menkeu Sri Mulyani itu tak akan berpengaruh banyak terhadap tata kelola keuangan negara.
"Tetapi, siapapun yang ditunjuk secara teknis tidak akan terlalu berpengaruh terhadap tata kelola keuangan negara dan perekonomian nasional. Nilai dan alokasi APBN 2024 sudah ditetapkan. Kan cuma operasional saja," jelas dia.