Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina mengklaim GasKu sebagai bahan bakar gas (BBG) yang ramah lingkungan.
GasKu merupakan merek produk BBG berbasis Compressed Natural Gas (CNG) yang dikelola oleh Anak Perusahaan PGN yaitu PT Gagas Energi Indonesia (Gagas).
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Harry Budi Sidharta mengatakan, GasKu merupakan produk yang diciptakan SH Gas untuk mendukung program pemerintah terkait konversi BBM ke BBG.
Baca juga: PGN Perluas Konversi BBG Transportasi Darat di Sektor Logistik
"Produk ini juga lebih ramah lingkungan, sehingga bisa jadi energi alternatif kendaraan yang rendah emisi," kata Harry dalam kunjungannya di Booth Pertamina dj Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (15/2/2024).
Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, kata dia, emisi yang dihasilkan GasKu 25-35 persen lebih rendah.
PGN mencatat, pelanggan GasKu didominasi oleh angkutan umum seperti bajaj, angkot, bis kota, taksi dan kendaraan operasional BUMN dan Pemda.
"Benefit menggunakan GasKu yang lebih rendah emisi dapat membuat mesin menjadi lebih bersih. Selain itu, bau asap tidak menyengat," ujar Harry.
Selain diklaim lebih ramah lingkungan, pemakaian GasKu juga disebut lebih efisien dengan harga Rp4.500 per Liter Setara Premium (LSP), bersumber dari gas asal domestik, sehingga harganya lebih terjangkau.
"Pelanggan dapat menghemat pemakaian biaya energi sekitar 50 persen. Performa dari penggunaan GasKu pun setara dengan penggunaan BBM pada kendaraan bermotor," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama yang juga ada di lokasi.
Rachmat mengatakan, GasKu dapat diaplikasikan pada kendaraan yang sudah dipasang converter kit.
Baca juga: PGN Lengkapi Ekosistem BBG Transportasi di Masa Transisi Energi
Sehingga, dapat menggunakan BBM dan BBG secara bergantian (terdapat switch/dual fuel). Ini agar bisa mengurangi kekhawatiran jika kehabisan BBG di tengah jalan.
Pemasangan converter kit dapat dilakukan di bengkel pemasangan yang sudah bersertifikasi.
Yakni di Bengkel Autogas Indonesia, Taman Tekno BSD Tangerang Selatan dan Bengkel Raja Rafa Samudra, Pondok Gede Jakarta Timur.
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah memastikan bahwa pemakaian BBG untuk kendaraan tidak berarti mengganti mesin.
Terdapat switcher sehingga kendaraan tetap bisa memakai BBM.
"Penambahan BBG pada kendaraan akan mendukung jarak tempuh kendaraan, sekaligus mendukung program ‘langit biru’ Pertamina untuk mewujudkan Net Zero Emission,” kata Hardiansyah.
Pada 1 tanki gas CNG dapat diisi gas sampai dengan 15 liter, sedangkan pengisian gasnya memerlukan waktu 1 – 2 menit.
Hardiansyah menyebut, total jumlah rata-rata kendaraan yang mengisi GasKu di seluruh SPBG dan MRU Gagas mencapai 2.016 unit per hari.
Saat ini, stasiun pengisian BBG tersedia Jakarta, Bekasi, Bogor, Semarang, Palembang, Balikpapan, Subang, Prabumulih, Sukabumi, Purwakarta, Serang, Cilegon, Lampung, Batam, Surabaya, Gresik dan Bandung.
Total jumlah SPBG Pertamina Group sebanyak 72 station.