News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Bergerak Fluktuatif Tunggu Data Inflasi, Diperdagangkan di Level Rp15.670

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini Selasa (27/2/2024) diperkirakan akan bergerak fluktuatif terhadap dolar AS.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pasar Uang sekaligus Ibrahim Assuaibi memperkirakanrupiah hari ini Selasa (27/2/2024) bergerak fluktuatif terhadap dolar AS.

“Rupiah akan ditutup melemah direntang Rp. 15.620 - Rp.15.670,” kata Ibrahim.

Menurutnya, pasar menunggu data inflasi bulan Februari 2024 yang akan dirilis BPS di awal Maret, ada kecenderungan inflasi pangan masih relatif tinggi.

Namun secara keseluruhan dan sesuai konsensus, inflasi pangan ataupun inflasi secara keseluruhan masih tetap terjaga di bawah 3 persen.

Indonesia jauh dari potensi krisis ekonomi, bahkan kemungkinan potensi krisis tersebut juga sangat kecil, masih di bawah 5 persen, walaupun kenaikan harga beberapa barang yang disebut memicu krisis perekonomian Indonesia.

Beberapa kenaikan barang baik BBM dan listrik tidak semuanya benar. Ia melihat untuk peluang kenaikan harga BBM, BBM jenis ron 90 atau Pertalite masih akan dipertahankan di level saat ini.


Sekalipun memang ada kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional, ini akan lebih memengaruhi BBM non subsidi yang volume atau konsumsinya terhadap total keseluruhan cenderung terbatas.

“Sehingga sekalipun ada kenaikan inflasi yang disebabkan oleh harga BBM non subsidi, dampaknya tidak akan signifikan,” urainya.

Terkait harga beras memang ada kecenderungan harga masih akan dipengaruhi oleh faktor el nino.

Baca juga: Ini Dampak ke Nilai Tukar Rupiah Jika Pilpres 2024 Berlangsung Satu Putaran

Dari sisi konsumsi masyarakat sendiri jika mengacu pada survei konsumen dan survei penjualan eceran Bank Indonesia, keduanya tidak menunjukkan hal-hal yang mengkhawatirkan atau dalam hal ini terjadi penurunan daya beli masyarakat yang sangat signifikan.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2024, secara keseluruhan masih akan tetap dalam kisaran 5 persen karena kuartal tersebut masih ditopang aktivitas kampanye.

Secara keseluruhan nanti pasca pemilu semester kedua 2024 dan juga ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS dan BI. Investasi pun diperkirakan akan meningkat dan dari sisi konsumsi masyarakat akan tetap terkendali.

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Kembali Melemah oleh Sikap Wait and See Investor


Dalam perdagangan sore kemarin, mata uang rupiah ditutup melemah 32 point walaupun sebelumnya sempat melemah 45 point dilevel Rp. 15.630 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.597.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini