Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM - PTPN III (Persero) terus berupaya mengoptimalkan pencapaian produksi perusahaan melalui program pengembangan petani tebu rakyat, dengan pola kemitraan bersama.
Tujuan dari program ini untuk mendorong tercapainya produktivitas optimal dan diharapkan dapat menjaga keberlangsungan rantai pasok serta keberlanjutan usaha perkebunan.
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi mengungkapkan, wadah kemitraan, menjadi salah satu upaya dalam mencapai suatu tujuan yang sama antara petani rakyat dan perusahaan perkebunan agar terwujud suatu industri tebu yang berkelanjutan.
“Kemitraan merupakan elemen penting dalam industri tebu, karena terkait aspek persaingan usaha dan keberlanjutan industri tebu kedepan, serta merupakan kunci dasar kekuatan dalam peningkatan daya saing,” kata Mahmudi dalam keterangan persnya, Rabu (28/2/2024).
Ia menjelaskan, pihaknya terus berupaya membekali para petani tebu mitra pengetahuan dari aspek hard kompetensi, yaitu standar teknis budidaya tebu dan mekanisasi.
Sedangkan aspek soft kompetensi, antara lain yakni terkait kemitraan komunikasi sosial dalam industri tebu, serta membangun jiwa kewirausahaan dan peningkatan kelembagaan tebu rakyat.
PTPN III (Persero) berkolaborasi dengan PT LPP Agro Nusantara menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Petani Tebu Mitra Binaan PT Sinergi Gula
Nusantara.
Baca juga: Rencana Impor Gula Dipertanyakan, Petani Tebu: Stok Impor Tahun Lalu Masih Tersisa
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Convention Hall PT LPP Agro Nusantara, Yogyakarta, pada Senin-Kamis (26-29/02/2024).
Pelatihan ini diikuti 40 orang petani tebu mitra binaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan dibuka oleh Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi, didampingi Direktur PT LPP Agro Nusantara, Pranoto Hadi Raharjo.
“Untuk mewujudkan cita-cita swasembada gula sangat membutuhkan sinergitas dari petani tebu, Perusahaan, dan dinas perkebunan terkait,” ujar Mahmudi.
Baca juga: Gandeng Musisi Jalanan, Petebu Galang Dana Bantu Petani Tebu Korban Kebakaran
Dengan harapan, mitra petani dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan dampak positif tidak hanya dalam ranah ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial dan lingkungan.
“Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat
jangka pendek bagi petani tebu, tetapi juga mendukung visi keberlanjutan jangka panjang yang merangkul prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan,” tambah Mahmudi.