Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga tiket pesawat dengan rute tujuan Destinasi Super Prioritas (DSP) disebut cukup mahal. Bahkan, Pemerintah sempat menginstruksikan para maskapai untuk menurunkan harganya.
Maskapai penerbangan pelat merah yakni Garuda Indonesia, berupaya menjalankan dorongan tersebut.
Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi mengungkapkan, pihaknya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait.
Baca juga: Garuda Indonesia Siapkan 14 Pesawat untuk Angkut 109 Ribu Calon Jemaah Haji 2024
"Kita sih akan (mengupayakan penurunan), kan ada beberapa faktor untuk penghitungan biaya, nah ini semua pihak memang sedang melihat dan mempelajari," ungkap Ade saat ditemui dalam acara kerjasama antara Indosat dengan Garuda Indonesia di Kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Ade juga mengungkapkan, pada hari ini, Rabu (6/3/2024) pihaknya akan menggelar rapat yang membahas upaya penurunan harga tiket.
Diketahui, harga tiket terdiri dari sejumlah komponen. Beberapa diantaranya mulai dari bahan bakar avtur, hingga biaya untuk pengelola bandar udara.
Untuk itu, dalam upaya menurunkan harga tiket yang disebut-sebut tinggi ini, diperlukan kolaborasi antar pihak terkait.
Termasuk PT Pertamina selaku badan usaha yang mendistribusikan bahan bakar minyak jenis avtur, hingga badan usaha pengelola bandar udara, dalam hal ini PT Angkasa Pura.
Baca juga: Ada Gambar Pikachu di Pesawat Garuda
"Seperti Angkasa Pura semua akan bicara untuk membicarakan apa yang bisa dilakukan untuk mensupport ini," papar Ade.
"Untuk angka presentase (penurunannya) belum, masih dibahas. Tapi akan segera. Tunggu saja," pungkasnya.
Seperti diberitakan dari sejumlah sumber, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kemenko Perekonmian, menyepakati akan menurunkan harga tiket pesawat, di tiga daerah destinasi wisata super prioritas di Indonesia.
Tiga destinasi wisata super prioritas tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Labuhan Bajo di NTT, dan Mandalika di NTB.